Dark/Light Mode

Menteri ESDM Resmikan 10 Pembangkit Listrik Berkapasitas 555 MW

Kamis, 16 Juli 2020 19:17 WIB
Salah satu pembangkit listrik PLN. (Foto: ist)
Salah satu pembangkit listrik PLN. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) secara daring meresmikan 10 pembangkit listrik tersebar dengan total kapasitas sebesar 555 Megawatt (MW), serta 5 proyek jaringan transmisi dan 4 gardu induk yang berada di Regional Sumatera-Kalimantan dan Regional Sulawesi, Maluku, Papua dan Nusa Tenggara.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, 10 proyek pembangkit yang diresmikan yakni Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) Muara Laboh berkapasitas 80 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang kapasitas 300 MW (total 500 MW.

Lalu, 200 MW dalam proses konstruksi), Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Langgur berkapasitas 20 MW, PLTMG Seram berkapasitas 20 MW, PLTMG Ambon Peaker berkapasitas 30 MW, PLTMG Biak berkapasitas 15 MW, PLTMG Biak 2- NCB PT Indonesia Power berkapasitas 10 MW, PLTMG Jayapura Peaker berkapasitas 40 MW dan PLTMG Merauke (20 MW).

Baca juga : Menteri Tito Dorong Pemda Cairkan Dana Pilkada

"Beroperasinya 10 infrastruktur kelistrikan tersebut, merupakan wujud komitmen pemerintah bersama PLN dalam mendukung pelayanan dasar masyarakat dan pertumbuhan ekonomi," ujarnya, Kamis (16/7).

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini mengatakan, sejumlah proyek yang diresmikan merupakan bagian dari proyek 35.000 MW. “Kami berharap infrastruktur ini dapat mendukung investasi dan industri tanah air, demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan di sektor industri,” tuturnya.

Ia menjelaskan, total biaya investasi yang digunakan untuk membangun 10 pembangkit ini mencapai Rp 15 triliun dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 4.038 orang. Untuk proyek transmisi, pihaknya telah menyelesaikan proyek transmisi Tol Listrik 275 kV Sumatera atau Jaringan Interkoneksi 275 beserta GITET terkait yang  terbentang dari Lahat, Sumatera Selatan sampai dengan GITET Pangkalan Susu, Sumatera Utara dengan total panjang jaringan 2.834 kms.

Baca juga : Kemenperin Dukung Percepatan Pengembangan Kawasan Industri Batang

Menurutnya, Tol Listrik 275 kV Sumatera meningkatkan keandalan pasokan listrik karena dapat mengalirkan pasokan daya sebesar 350 MW dan menurunkan biaya pokok produksi sistem Sumatera Bagian Utara sebesar 60 Rp/kWh. "Ada potensi penghematan mencapai Rp 47,2 miliar per bulan," katanya.

Selain itu, PLN juga telah menyelesaikan pembangunan Tol Listrik 150 kV Sulawesi atau jaringan Interkoneksi Sistem Kelistrikan Sulawesi dari Sulawesi Selatan sampai dengan Sulawesi Utara dengan total panjang jaringan 797 kms. 

Dengan beroperasinya tol listrik ini, diharapkan meningkatkan keandalan pasokan listrik karena dapat menyalurkan daya hingga 400 MW dari Sulawesi Selatan ke Sulawesi Tenggara. "Hal ini juga akan menurunkan biaya pokok sebesar 170 Rp/kWh dengan potensi penghematan sebesar Rp 79 miliar per bulan," tutupnya. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.