Dark/Light Mode

Mentan Ajak Kadin Dorong Ekspor Hasil Pertanian Indonesia

Rabu, 22 Juli 2020 23:27 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Mentan Syahrul Yasin Limpo mengajak para pelaku bisnis yang tergabung dalam Kadin untuk menyampaikan gagasannya mendorong ekspor komoditas pertanian pada masa tatanan hidup baru pandemi Covid-19.

“Di era new normal ini, Kadin mau apa?, saya juga bisa backup apa? Menurut pikiran saya, sampai dua tahun ke depan, bisnis yang bisa berjalan hanya pertanian. Kalau begitu, kita butuh kiprah Kadin, negara butuh Kadin," kata Syahrul saat membahas peluang ekspor dalam webinar yang dihelat Kamar Dagang Indonesia (Kadin) dengan tema "Ayo Jual dan Beli Produk Sendiri", Rabu (22/7).

Hasil pertanian Indonesia, menurut Syahrul, memiliki potensi besar dalam meningkatkan kinerja ekspor, karena sangat dibutuhkan oleh negara lain.

“Di pertanian kita punya kekuatan di hortikultura cukup bagus, kita punya kekuatan di tanaman pangan, kita bisa ekspor tanaman pangan, siapa bilang negara lain tidak membutuhkan beras kita?, saya di Makassar ekspor ke Korea Selatan, Filipina beras premium utama kok yang kita ekspor” ungkap Syahrul.

Baca juga : Bersama MAPANCAS, Bamsoet Ajak Kaum Muda Majukan Perekonomian Indonesia

Berkaca pada neraca perdagangan Indonesia pada periode Januari hingga Juni 2020, Mentan menyebutkan kegiatan ekspor Indonesia dari pertanian mendapatkan nilai yang cukup memuaskan dan ini merupakan celah yang dapat dijemput oleh para pengusaha di Kadin.

Lebih lanjut Syahrul menambahkan ekspor perkebunan penyokong ekspor antara lain, dihasilkan dari kelapa sawit, karet, kakao, kelapa, kopi, pala, kayu manis, lada, cengkeh dan teh. Sedangkan negara tujuan utama ekspor pertanian secara keseluruhan per Januari sampai dengan Juni 2020 adalah India, China, Amerika, Pakistan, Belanda, Jepang, Malaysia, Bangladesh dan Itali. 

Syahrul menyampaikan, kegiatan ekspor komoditas pertanian membuatnya bersemangat. Ia mengajak agar Kadin  bersinergi mendukung program tersebut, 

“Kalau bicara ekspor saya paling bergairah, saya paling siap. Tahun lalu ekspor kita sekitar 400 triliun kita buat sampai 1000 triliun yuk. Kita punya komoditi yang luar biasa, kita punya banyak seller, orang Eropa, Amerika dan Asia yang lainnya  cari buah kita, sayur kita bahkan beras kita dicari, tanah kita subur banget.” katanya.

Baca juga : Muhaimin: Pertanian Arah Ekonomi Baru Indonesia

Dalam menggerakkan kegiatan usaha ekspor komoditas, Syahrul menitipkan pada para pengusaha Kadin agar menambah mitra dagang ke semua negara, meningkatkan volume ekspor, mendorong pertumbuhan eksportir baru dan meningkatkan frekuensi pengiriman.

“Meningkatkan volume ekspor kita, tentu saja yang sudah eksisting sekarang, kita tambah volumenya. Orang masih sangat butuh banyak buah kita, obat-obatan herbal kita," Jelas Syahrul. 

Sementara itu pada sesi diskusi panel, Ketua Komite Tetap Hortikultura Kadin, Karen Tambayong menyampaikan ide mengenai rencana pembuatan shelter produk pertanian di Batam. Menurut Karen, Batam merupakan daerah strategis penghubung ekspor komoditas pertanian dari negara Indonesia ke Singapura.

“Ada baiknya rencana membuat ‘Hub’ untuk produk pertanian di Batam, dan ini adalah kesempatan bagi kita, karena Singapura masih terbatas. Ekspor keluar channel nya melalui Singapura. Ini adalah peluang untuk bisa mengekspor melalui Singapura.” Katanya. 

Baca juga : Menpora Dukung SCI Kembangkan Literasi Digital Pemuda Indonesia

Sementara KBRI Quito di Equador, Dennaryati Tjokrosuprihatono, menyampaikan perjalanan produk Indonesia sampai ke Equador adalah melalui Chili, dan memintakan kepada Mentan agar kerjasama Internasional dapat diinisiasi untuk memudahkan masuknya produk pertanian ke negara tersebut. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.