Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
RM.id Rakyat Merdeka - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyiapkan 500 produk unggulan hasil Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GNBBI).
Produk-produk tersebut merupakan ciri khas dari beberapa daerah, seperti ikan lais asap, dari Riau, pempek, dari Palembang serta ikan bandeng asap, dari Sidoarjo.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Nilanto Perbowo menilai, GNBBI merupakan momentum bagi UMKM perikanan untuk bangkit. "Untuk itu diharapkan agar masing-masing daerah menampilkan produk-produk unggulan perikanan khas," ujarnya dalam acara diskusi virtual bertajuk Mendorong UPI Mikro Kecil Berdaya Saing, Minggu (26/7)
Baca juga : ADUPI: Larangan Penggunaan Plastik Rugikan UMKM
Dalam diskusi yang diikuti 1.900 peserta ini, Nilanto melihat Usaha Mikro dan Kecil (UMK) merupakan salah satu sektor penting dalam perekonomian bangsa karena merupakan penggerak ekonomi terutama di daerah-daerah.
Khusus di sektor kelautan dan perikanan, jumlah usaha pengolahan skala usaha mikro kecil memiliki proporsi terbesar dengan jumlah UPI sebanyak 62.389 atau 98,46 persen. "UPI skala menengah besar hanya berjumlah 975 unit atau 1,54 persen,” ungkapnya.
Adanya perubahan pola belanja masyarakat seperti, penggunaan aplikasi belanja berbasis internet serta jasa pengiriman barang semakin populer di masyarakat, perlu dilihat sebagai peluang. Untuk itu, Nilanto mengajak para pelaku usaha untuk bertransformasi dari offline ke dalam sistim online.
Baca juga : Menperin Genjot IKM Pasarkan Produknya Secara Online
“Yang harus diperhatikan oleh para pengolah ikan adalah menjaga kepercayaan konsumen dengan terus menjaga mutu dan meningkatkan inovasi produk hasil perikanan,” jelasnya.
Penasihat Menteri Kelautan dan Perikanan Bidang Sosek Perikanan, Nimmi Zulbainarni, menyebut total UMKM di Indonesia mencapai 64 juta. Namun di saat bersamaan, baru sekitar 14,68 persen yang sudah Go Digital. Jadi, UKM pengolahan hasil perikanan harus segera ambil bagian menuju digitalisasi atau online.
Tak hanya perubahan pola belanja, pandemi ini juga menyebabkan perubahan pola konsumsi masyarakat dimana saat ini yang paling diburu adalah bahan pangan dan produk-produk kesehatan.
Baca juga : BNPP dan Pemprov Kalbar Bahas Produk Unggulan Perbatasan RI-Malaysia
"Ini adalah peluang yang bisa diambil oleh UMKM Perikanan, karena ikan dengan kandungan gizinya mampu meningkatkan imunitas tubuh. Ditambah lagi pernyataan dari WHO bahwa virus corona tidak menyebar melalui makanan termasuk juga ikan," katanya. [KPJ]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya