Dark/Light Mode

BNPP dan Pemprov Kalbar Bahas Produk Unggulan Perbatasan RI-Malaysia

Kamis, 9 Juli 2020 11:00 WIB
BNPP bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Perbatasan di Kantor Gubernur Pontianak, Kalimantan Barat Rabu (8/7). (Foto: Kemendagri)
BNPP bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Perbatasan di Kantor Gubernur Pontianak, Kalimantan Barat Rabu (8/7). (Foto: Kemendagri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) bersama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar Rapat Koordinasi Percepatan Pembangunan Ekonomi Kawasan Perbatasan.

Dalam pertemuan tersebut Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris BNPP, Suhajar Diantoro, menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo ingin Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Terpadu Aruk yang sudah dibangun di Kabupaten Sambas dapat dikembangkan menjadi sentra baru ekonomi.

"Jadi Pak Presiden ingin agar perbatasan negara yang sekarang sudah dibangun atas batas negaranya di mana lalu lintas orang dan barang dikelola secara benar sesuai dengan peraturan yang berlaku beliau ingin apa yang disampaikan oleh Pak Gubernur tadi yaitu menjadikan perbatasan negara itu pada pos-pos yang sudah ada sebagai sentra baru ekonomi.

Karena itu dalam pusat kegiatan strategis nasional bapak presiden 5 tahun kedepan ini maka PKSN-nya adalah Paloh-Aruk," kata Suhajar di Kantor Gubernur, Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (8/7).

Baca juga : Bareskrim Tangkap Penyebar Hoaks Ajakan Tarik Dana Perbankan

Suhajar juga membahas produk yang dibutuhkan negara tetangga Malaysia khususnya yang berbatasan dengan PLBN Aruk yakni Serawak.

Untuk saat ini dari data yang diperoleh BNPP produk unggulan yang diekspor melalui PLBN Aruk ke Serawak meliputi tiga komoditas potensial yaitu Komoditas Pertanian, Komoditas Perikanan dan Pariwisata.

Dari tiga komoditas potensial tersebut diketahui bahwa terdapat Komoditas Holtikultura yang terdiri dari sayur dan buah-buahan, Komoditas Tanaman Pangan yakni beras, Komoditas Perkebunan yakni kelapa, Komoditas Perikanan yakni ubur-ubur dan cumi-cumi, serta Pariwisata yang terdiri dari Pantai Temajuk, Pantai Batu Nenek, Danau Selakau Timur, Bukit Liteng, dan Riam Merasap.

Suhajar mengatakan Presiden meminta Kementerian/Lembaga untuk melakukan market intelegent agar mengetahui kebutuhan dari negara tetangga Malaysia khususnya Serawak.

Baca juga : Direksi dan Komisaris WIKA Salurkan Dana THR untuk Penanggulangan Covid-19

Setelah diinventarisir kebutuhan pasar, barulah dipilah mana kebutuhan pasar yang bisa diproduksi di perbatasan negara dan mana kebutuhan pasar yang membawa keuntungan namun tidak dapat diproduksi di perbatasan negara. Kebutuhan pasar yang membawa keuntungan namun tidak dapat diproduksi di perbatasan negara akan dipenuhi dari daerah lain.

Hal tersebut dilakukan agar sepanjang pos lintas batas betul-betul menjadi pusat ekonomi baru seperti yang diinginkan Presiden Jokowi.

"Maka bapak Mendagri menindaklanjuti rapat dengan bapak Presiden, memerintahkan kepada tim kami untuk berkoordinasi dengan bapak Gubernur dan Bupati. Termasuk melakukan pendataan apa yang diinginkan bapak Presiden tadi," sambungnya.

Lebih lanjut Suhajar mengatakan data yang dipegang oleh BNPP tersebut bisa saja berubah seiring dengan koordinasi bersama dengan Gubernur dan Bupati. Hasil dari koordinasi antara pihak BNPP, Gubernur serta Bupati inilah yang akan disampaikan ke Presiden Jokowi dan Kepala BNPP yang juga Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Baca juga : Perkuat Pemasaran dan Penjualan Produk, Pegadaian Gandeng Askrindo Syariah

"Ini barangkali bagian-bagian yang perlu saya sampaikan di sini, kita minta tanggapan dari kawan-kawan provinsi kira-kira apa yang kami sampaikan ini jika tidak tepat akan kita perbaiki, jika kurang akan kita tambah, jika salah kita buang. Apa yang mau ditambah, apa yang mau diperbaiki itulah nanti yang akan menjadi bagian yang akan kami bawa ke Presiden dan Mendagri," pungkasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.