Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cetak Wirausaha Baru, Kemenperin Lanjutkan Program Santripreneur

Senin, 3 Agustus 2020 21:25 WIB
Dirjen IKM dan Aneka Gati Wibawaningsih. (Foto: Antara)
Dirjen IKM dan Aneka Gati Wibawaningsih. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian terus mengembangkan wirausaha baru di sektor industri kecil dan menengah (IKM). Salah satunya dengan kembali melanjutkan program penumbuhan wirausaha baru (WUB) di kalangan pesantren alias Santripreneur.

Kemenperin menggelar WUB dalam bentuk bimbingan teknis dan fasilitasi mesin dan peralatan. Acara dilakukan secara online oleh di Jawa Tengah dan Jawa Timur diantaranya di Kota Malang, Kabupaten Malang, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Kendal, Kabupaten Batang, Kota Semarang dan Kabupaten Demak.

“Pesantren dan para santri yang ada di pondok merupakan potensi yang dapat dikembangkan dengan stimulus yang tepat guna dan tepat sasaran,” kata Dirjen Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih, Senin (3/8).

Baca juga : Meski Tuai Kontroversi, Nadiem Tetap Lanjutkan Program Organisasi Penggerak

Menurut Gati, sejak 2013 hingga saat ini, Kemenperin telah membina sebanyak 75 pondok pesantren dan 9.988 orang santri, dengan jenis kegiatan pelatihan bimbingan teknis produksi, bantuan mesin/peralatan yang beragam. Seperti olahan pangan dan minuman, serta perbengkelan roda dua. Kemudian, kerajinan boneka dan kain perca; konveksi busana Muslim dan seragam; daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair, kosmetik dan home care, paving block.

Menurut Gati, banyak pesantren yang sudah dapat memenuhi kebutuhan internal pesantren bahkan memiliki unit bisnis yang juga melayani kebutuhan luar pesantren. Karena itu Kemenperin memutuskan untuk melanjutkan program tersebut. 

Kegiatan bimbingan teknis dan fasilitasi mesin dan peralatan ini merupakan implementasi program penumbuhan dan pengembangan wirausaha baru di lingkungan pondok pesantren tahun anggaran 2020 yang dilaksanakan oleh Ditjen IKMA kerja sama dengan delapan pondok pesantren: Bahrul Maghfiroh, pondok pesantren An Nur II Al Mutadlo, Al Iman,  Nuril Anwar, Azzahro’, Al Minhaj, Askhabul Kahfi dan pondok pesantren Sholihiyyah.

Baca juga : Gelar IGDS, Kemenperin Tingkatkan Desain Produk Industri

“Fasilitasi mesin atau peralatan produksi ini kami berikan kepada pondok pesantren dengan harapan alat ini dapat dimanfaatkan bagi pondok pesantren sebagai unit bisnis yang baru pada pondok pesantren,” ungkap Gati.

Adapun fasilitasi mesin atau peralatan produksi tersebut antara lain di bidang olahan pangan dan minuman, perbengkelan roda dua; kerajinan boneka dan kain perca; konveksi busana muslim dan seragam; daur ulang sampah dan produksi pupuk organik cair, kosmetik dan home care, dan paving block.

“Saya mendorong agar para santri selepas lulus dari pondok pesantren tidak hanya menjadi guru di mushola atau masjid tapi juga menjadi seorang Santripreneur,” ujar Gati.

Baca juga : Cetak Wirausaha Muda, Menpora Siap Kolaborasi dengan HIPMI

Dia menambahkan, jika unit industri yang dijalankan oleh pondok pesantren dikelola dengan baik akan bertambah maju, karena didukung dengan lokasi pondok pesantren yang berada di sekitar pemukiman penduduk. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.