Dark/Light Mode

Jembatan Rusak Akibat Banjir Di Sulut Dan Maluku Diperbaiki

Rabu, 5 Agustus 2020 21:36 WIB
Pemerintah perbaiki Jembatan rusak akibat bencana di Maluku. (Foto: Kementerian PUPR)
Pemerintah perbaiki Jembatan rusak akibat bencana di Maluku. (Foto: Kementerian PUPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan penanganan pasca bencana banjir di sejumlah wilayah. Di antaranya, Sulawesi Utara (Sulut) dan Pulau Seram, Maluku.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, penanganan pasca bencana terus dilakukan. Ia pun meminta seluruh Balai Kementerian PUPR di daerah-daerah selalu siap siaga terhadap bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu. 

“Terlebih saat Pandemi Covid-19, kondisi jalan dan jembatan harus terus kita jaga agar jalur logistik tidak terputus,” kata Basuki, Rabu (5/08).

Di Sulawesi Utara, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) XV Manado Ditjen Bina Marga tengah menangani Jembatan Kosio, Kabupaten Bolaang Mongondow dan Jembatan Sinandaka, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan. 

Baca juga : Gibran Akan Temui Purnomo Dalam Waktu Dekat

Jembatan Kosio yang berada di ruas Doloduo putus akibat banjir bandang. Sementara, banjir yang menerjang Jembatan Sinandaka di ruas Jalan Molibagu-Mamalia membuat konstruksinya miring.

Kepala BPJN XV Manado Agung Hari Prabowo mengatakan, pihaknya tengah membangun jembatan darurat di dua lokasi tersebut guna kelancaran transportasi dan distribusi logistik. 

“Diharapkan, jembatan bailey yang dibangun di dua lokasi ini bisa selesai dan dapat dimanfaatkan. Di samping itu, kami juga menyiapkan anggaran Rp 2 miliar untuk penanganan darurat bencana banjir dan longsor di sini,” ujarnya.

Di Maluku, BPJN XVI Maluku sedang menangani Jembatan Wai Kaka di Desa Tala, Kecamatan Amalatu, Kabupaten Seram Bagian Barat. 

Baca juga : Pengamat: Demokrat Bisa Tanggung Kerugian Akibat Sikap Ulah Ugal-ugalan M Nasir

Jembatan Wai Kaka mengalami kemiringan, sementara jembatan darurat rusak karena derasnya air sungai akibat curah hujan yang tinggi di Pulau Seram.

Rencananya, Kementerian PUPR akan membongkar Jembatan Wai Kaka dan membuat jembatan baru permanen tipe rangka baja dengan bentang 80 meter. 

Di samping itu juga akan dibangun jembatan darurat rangka bailey 3 x 30 meter dan menaikan posisi lantai jembatan agar aman terhadap muka air banjir. 

Diharapkan jembatan ini bisa digunakan untuk memperlancar transportasi masyarakat setempat selama jembatan permanen Wai Kaka dibangun.

Baca juga : BPK Penatausahaan Piutang Perpajakan Perlu Diperbaiki

“Ditargetkan pembangunan Jembatan Wai Kaka selesai pada tahun ini. Jembatan dibangun dengan struktur rangka baja karena butuh pelaksanaan cepat, di samping itu lalu lintas di daerah tersebut tidak terlalu ramai sehingga masih memungkinkan menggunakan struktur rangka,” ucap Kepala BPJN XVI Maluku, Jon Damanik.

Pekerjaan jembatan ini merupakan paket preservasi ruas jalan Piru-Kairatu-Waiselan-Liang di Kabupaten Seram Bagian Barat senilai Rp 26,5 miliar. 
Proyek ini dilaksanakan oleh kontraktor PT Daya Cipta Utama Pusaka dan konsultan pengawas PT Rosari Consultant.

Jembatan Wai Kaka merupakan Trans Seram yang merupakan salah satu akses darat penting menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram, yakni Kabupaten Seram Bagian Barat, Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Timur. [NOV] 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.