Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Soal Uang 11.000 Triliun Di Luar Negeri

Prabowo Menyanyi, Jokowi Minta Bukti

Sabtu, 2 Maret 2019 08:52 WIB
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana, mengikuti panen raya di hamparan kebun jagung seluas hampir 1.400 ha di perbukitan daerah Kwandang, Gorontalo, Jumat (1/3). (Foto: IG @jokowi)
Presiden Jokowi dan Ibu Iriana, mengikuti panen raya di hamparan kebun jagung seluas hampir 1.400 ha di perbukitan daerah Kwandang, Gorontalo, Jumat (1/3). (Foto: IG @jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Prabowo Subianto terus memutar nyanyian lamanya soal adanya uang Rp.11.000 triliun milik WNI yang diparkir di luar negeri. Jokowi meminta Prabowo tunjukkan bukti semua omongannya itu. Kalau buktinya ada, Jokowi dengan tegas akan memburu uang-uang tersebut.

"Ya kalau memang ada data, ada bukti-bukti mengenai itu, disampaikan saja ke pemerintah. Akan kita kejar kalau memang benar, ujar Jokowi di Desa Botuwombatu, Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, Jumat (1/3).

Nyanyian Prabowo ini sejak dulu didendangkannya. Sebelum jadi capres di Pemilu 2014, dia sudah memainkannya. Hasilnya, dia dikalahkan Jokowi. Di Pilpres kali ini, Prabowo tetap memilih lagu itu. Dengan gaya yang sama. Dengan suara yang sama.

Paling baru, dia sampaikan saat Pidato Kebangsaan "Prabowo Menyapa" di Grand Pacific Hall Sleman, DI Yogyakarta, Rabu (27/2). Awalnya, Prabowo mengatakan, uang WNI yang tersimpan di luar negeri sangat besar jumlahnya. Mencapai Rp 11 ribu triliun. Dua kali lipat dari jumlah uang yang berada di bank Tanah Air, yang hanya Rp 5.400 triliun.

Baca juga : Jokowi : Sengketa Tanah Serem, Ada Yang Bawa Golok...

Menurut Prabowo, data itu dibenarkan pemerintah. Ini diakui oleh menteri-menteri dalam kabinet pemerintah ini. "Pemerintah yang sekarang berkuasa mengakui, uang milik warga negara Indonesia lebih banyak berada di luar daripada di Indonesia," katanya.

Data ini memang pernah diungkap Jokowi pada Januari 2016. Tapi, itu data sebelum program Tax Amnesty alias pengampunan pajak dijalankan. Nah, menurut Menko Perekonomian Darmin Nasution, Tax Amnesty sukses mengembalikan uang triliunan milik WNI yang parkir di luar negeri.

Memang, kemungkinan masih ada uang yang tersisa di luar Indonesia. Tapi, jumlahnya tidak bisa dipastikan. "Itu hal yang susah dibicarakan benarnya berapa," ujar Darmin, Kamis (28/2).

Pernyataan ini selaras dengan data yang dimiliki Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Menurut Kemenkeu, duit WNI di luar negeri hanya Rp 1.036 triliun. "Dari program Tax Amnesty diketahui, deklarasi harta di luar negeri oleh para wajib pajak Indonesia berjumlah Rp 1.036 T. Dengan repatriasi (pemulangan kembali) harta adalah sebesar Rp 147 triliun," ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu Nufransa Wira Sakti, seperti dikutip detik.com, Jumat (1/3).

Baca juga : Prabowo Dibantu Eks Menteri, Jokowi Disupport Menteri Aktif

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Johnny G Plate mengingatkan, Prabowo jangan asal bicara tanpa menunjukkan data yang valid. "Jangan sampai itu hanya gosip yang akan menyusahkan Pak Prabowo sendiri," tegasnya, Kamis (28/2).

Menurut dia, apa yang dipaparkan Prabowo itu adalah data yang dipublikasikan sebelum Indonesia menerapkan kebijakan Tax Amnesty.

Pada 2016, saat mendorong Tax Amnesty, Bambang Brodjonegoro yang saat itu masih menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Kerja, memang pernah menyatakan bahwa potensi aset WNI yang disimpan di luar negeri mencapai lebih dari Rp 11 ribu triliun. Namun, data itu tentu sudah berubah. "Pak Prabowo perlu hati-hati dengan statement-nya karena ini tidak sedikit," wanti-wantinya.

Influencer TKN Jokowi-Maruf, Eva Kusuma Sundari juga menantang Prabowo memberikan data dan laporan ke Kemenkeu. "Asyik juga kalau Pak PS (Prabowo) membantu kasih tambahan data ke pemerintah setelah berupaya mengidentifikasi melalui Tax Amnesty. Kita tunggu data dari Pak PS," tantang Eva.

Baca juga : Prabowo Nggak Berani Melucu

Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan juga menyebut apa yang diucapkan Prabowo itu tidak mungkin. "Hebat banget, saya nggak tahu. Saya cek dulu. Tapi nggak mungkinlah, itu angka yang sangat fantastis," selorohnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.