Dark/Light Mode

Kick Off Sensus Penduduk

Tito Wanti-wanti Potensi Munculnya Klaster Baru Corona

Selasa, 1 September 2020 09:55 WIB
Menteri Dalam negeri (Mendagri) Tito Karnavian. (Foto: Kemendagri)
Menteri Dalam negeri (Mendagri) Tito Karnavian. (Foto: Kemendagri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Dalam negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengingatkan agar sensus penduduk tahun ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. terutama, pada saat melakukan pengumpulan data dan survei lapangan.

“Prinsip 3M (Memakai Masker, Mencuci tangan, Menjaga Jarak) harus diterapkan sehingga tidak terjadi klaster penularan, baik di antara petugas, maupun petu gas dengan masyarakat,” kata Tito, saat acara Kick-off Sensus Penduduk 2020 di Jakarta, kemarin.

Tito juga mengingatkan agar petugas sensus memperhatikan hal-hal kecil, seperti penggunaan pulpen dan kertas antara petugas dengan warga masyarakat yang disensus. Setelah melakukan kegiatan, harus segera cuci tangan sebelum menyentuh wajah mulut atau mata.

Baca juga : Dari Positif, 10 Karyawan RS Azra Bogor Negatif Corona

Menurutnya, sensus ini sangat penting diselesaikan agar pemerintah mendapatkan pembaruan data tentang kependudukan indonesia. Data itu akan dijadikan landasan untuk pemerintah melaku kan perencanaan kebijakan, pembangunan, evaluasi pem bangunan, penyusunan program strategis nasional, penyusunan program kerja serta penyusunan anggaran pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Menurutnya, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Direktorat Jendral Dukcapil dan jaringan yang ada di daerah telah melaksana kan database atau penyusunan data kependudukan indonesia. namun, data tersebut baru melingkupi sekitar 99 persen dan masih ada sekitar 1 persen yang belum termasuk dalam database.

“Dengan demikian, saya harapkan sensus penduduk ini dapat meng-cover 100 persen penduduk indonesia,” jelasnya.

Baca juga : 459 Orang Positif di 90 Klaster Perkantoran DKI

Sementara, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menjelaskan, sensus penduduk di tahun ini diselenggarakan bersama 54 negara lainnya untuk menye diakan daya jumlah distribusi dan karakteristik penduduk Indonesia secara de facto dan de jure. Tujuannya adalah menyediakan parameter demografi serta karakteristik penduduk lainnya untuk keperluan proyeksi pen duduk.

“Data sensus penduduk tak hanya penting untuk membuat perencanaan masa kini, tetapi juga untuk mengantisi pasi yang akan terjadi di masa depan,” ucapnya.

Suhariyanto mengungkapkan, ada dua hal yang mendasar dalam sensus penduduk tahun ini. Untuk pertama kalinya, sensus menggunakan metode kombinasi dengan menggunakan data dukcapil Kemendagri sebagai data. Dan, sensus penduduk tahun ini, tidak hanya terjun kemasyarakat tetapi juga dilakukan secara online.

Baca juga : Penting, Strategi Pengendalian Potensi Covid-19 dari Klaster Pekerja

Sensus penduduk online telah dilakukan sejak 15 Februari sampai 29 Mei 2020. Sebanyak 51,4 juta penduduk telah berpartisipasi didalamnya. “Jumlah ini sangat besar karena hampir dua kali lipat dari jumlah penduduk Australia,” ungkapnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.