Dark/Light Mode

Kasusnya Paling Banyak di Kantor Kementerian

459 Orang Positif di 90 Klaster Perkantoran DKI

Rabu, 29 Juli 2020 22:07 WIB
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah, PhD. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Dewi Nur Aisyah, PhD. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tim Pakar Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengungkapkan, terjadi lonjakan kasus klaster Covid-19 di perkantoran setelah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi berlaku sejak 4 Juni lalu.

"Ada 90 klaster dengan total kasus terkonfirmasi positif 459. Angkanya bertambahnya hampir 10 kali lipat sejak sebelum PSBB masa transisi," ujarnya, pada siaran pers BNPB, Rabu (29/7).

Baca juga : Penyidik KPK Konfirmasi Aliran Uang Fiktif Ke Mitra Penjualan

Sebelum aktivitas sosial dan ekonomi mulai dibuka lagi, termasuk aktivitas perkantoran saat PSBB masa transisi, jumlah pasien positif klaster perkantoran cuman 43 orang. Setelah PSBB masa transisi fase pertama yang diperpanjang hingga Kamis (30/7), tercatat per 28 Juli, kasus positif bertambah 416 orang. Totalnya, jumlah kasus positif di klaster perkantoran sebanyak 495 karyawan. Mereka tersebar di 90 kantor.

Adapun rinciannya, di kantor Kementerian terdapat 20 klaster dengan 139 kasus, badan atau lembaga 10 klaster dengan 25 kasus, jantor di lingkungan Pemda DKI 34 klaster dengan 141 kasus, kepolisian 1 klaster denhan 4 kasus, BUMN 8 klaster dengan 35 kasus dan kantor swasta 14 klaster dengan 92 kasus.

Baca juga : Punya Banyak Follower, Nicke Senang Ahok Jadi Influencer Pertamina

Dewi menduga, klaster kantor meningkat salah satu penyebabnya adalah karyawan atau pegawai yang sudah tertular di kendaraan umum, kemudian masuk ke ruang perkantoran dengan ventilasi udara yang buruk.

"Bagi perusahaan yang masih bisa melakukan kerja work from home atau WFH, lebih baik terapkan WFH. Kalau harus masuk, kapasitasnya tak boleh lebih dari 50 persen," tandasnya. (FAQ)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.