Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jika Penanganan Corona Tak Optimal
Wapres Prediksi Angka Kemiskinan Naik Lagi
Rabu, 2 September 2020 06:47 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Presiden Ma’ruf Amin memprediksi jumlah kemiskinan bertambah lagi di akhir tahun ini. Bahkan, bisa mencapai 11,5 persen bila penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi tidak optimal.
Padahal, sejak pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Ma’ruf menyebutkan jumlah warga miskin di Indonesia sudah bertambah lebih dari 1,6 juta orang dari data kemiskinan pada September 2019.
“Bila kita lihat angka kemiskinan pada Maret 2020, seiring dengan terjadinya pan demi Covid-19, jumlah warga miskin telah meningkat men jadi 26,42 juta orang atau 9,78 persen, dibandingkan dengan data bulan September 2019 yang berjumlah 24,79 juta orang atau 9,22 persen,” kata Ma’ruf saat menghadiri Dies Natalis Universitas Hasanuddin secara virtual, kemarin.
Baca juga : Eks Kalapas Sukamiskin Deddy Handoko Segera Disidang
Untuk mencegah kemunduran semakin jauh, Ma’ruf mengatakan pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi kesejah teraan masyarakat, antara lain dengan memberikan bantuan sosial berupa Program keluarga Harapan (PKH), Program Sembako, Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa dan Bantuan Tagihan listrik.
“Pemerintah juga telah mem perluas cakupan penerima bantuan dari yang sebelumnya 25 persen rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi ter bawah, menjadi 40 persen ter bawah. alokasi anggaran perlindungan sosial ini berjumlah Rp 203,9 triliun,” katanya.
Untuk menyasar kategori masyarakat rumah tangga terbawah tersebut, pemerintah juga telah meluncurkan dua program bantuan baru yakni Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro dan program Subsidi Upah. Banpres itu ditujukan untuk 9,12 juta Usaha Mikro kecil (UMK) dengan total anggaran Rp 22 triliun, sementara Subsidi Upah diberikan untuk 15,7 juta pekerja dengan anggaran Rp 37,78 triliun.
Baca juga : Corona Dongkrak Permintaan Premi Proteksi Kesehatan Di Indosurya Life
Ma’ruf berharap, anggaran yang sangat besar untuk berbagai program bansos tersebut akan berkurang seiring dengan berakhirnya pandemi Covid-19 dan pulihnya ekonomi nasional. Setelah ekonomi pulih, maka pemerintah akan menaruh perhatian lebih pada programprogram pengentasan kemiskinan.
“Anggaran bansos yang sangat besar ini diharapkan akan jauh berkurang setelah pandemi Covid-19 mereda. Pemerintah selanjutnya akan lebih menekankan kepada program pemberdayaan dalam rangka menanggulangi kemiskinan,” ujarnya.
Sementara, Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara masih meyakini kemiskinan yang saat ini meningkat bisa diintervensi. asal, semua pihak turut membantu menumbuhkan perekonomian. “Namun tidak mungkin Kemensos bekerja sendirian dan ada dari kementerian lain turut andil dalam menangani realitas tersebut baik para UMKM, pekerja swasta,” kata Juliari. [QAR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya