Dark/Light Mode

Genjot Ekspor Komoditas Tanaman Pangan, Kementan Perkuat Program Kemitraan Eksportir

Kamis, 10 September 2020 12:03 WIB
Jagung hasil pertanian dalam negeri siap ekspor/Ist
Jagung hasil pertanian dalam negeri siap ekspor/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) berusaha untuk menggenjot ekspor, dengan mensinergikan hulu dengan hilir salah satunya melalui pengembangan korporasi berbasis komoditi tanaman pangan. Hal ini lantaran nilai ekspor komoditas tanaman pangan Indonesia terus meningkat, meski di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Berdasarkan catatan Kementan, peningkatan komoditas  tanaman pangan sebesar 14 persen. 

Peluang ekspor komoditas tanaman pangan Indonesia masih sangat besar, beberapa Negara di Eropa, Afrika dan Asia Tenggara telah mengkonfirmasi permintaan produk tanaman pangan Indonesia seperti beras premium, beras organik, jagung, ubi jalar, kacang hijau, porang dan lainnya. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi, dalam rapat virtual koordinasi bersama para eksportir komoditas tanaman pangan beserta Instansi Pemerintah dan stakeholder terkait lainnya di Jakarta 9 September 2020.

Baca juga : Diversifikasi Pangan Perkuat Ketahanan Pangan Nasional

Suwandi mengatakan, dengan upaya penguatan ekspor melalui pengembangan korporasi maka program ini diharapkan akan dapat menjamin ketersediaan sarana produksi, permodalan, hingga jaminan pasar melalui peran serta eksportir.

Ia berharap nantinya para eksportir dapat berposisi sebagai Offtaker bagi para produsen (Poktan/Gapoktan). Dalam konsep ini diharapkan adanya kemitraan antara Produsen, Eksportir dan Lembaga Permodalan (Perbankan).

Pada kesempatan tersebut, beberapa eksportir menyampaikan beberapa permasalahan terkait dengan kendala teknis di negara tujuan ekspor seperti persyaratan Food Safety, uji laboratorium terkait kandungan Mikrobiologi tertentu di produk beras yang diekspor, perlunya penggunaan teknologi Sinar Gamma untuk produk manga yang akan masuk ke Rusia dan sebagainya.

Baca juga : Sejahterakan Peternak, Kementan Rancang Program 1.000 Desa Sapi Di Lima Provinsi

Pihak Perbankan (Bank BNI dan Bank Mandiri) yang juga hadir di tempat tersebut menyatakan siap mendukung program peningkatan ekspor komoditi tanaman pangan. Joko, dari Bank Mandiri menyatakan, perlunya untuk membina eksportir yang sebelumnya hanya sebagai supplier untuk dapat naik kelas/dikembangkan menjadi Eksportir langsung (Direct Expoter). "Bank Mandiri siap memfasilitasi dari sisi pembiayaan," sebutnya.

Kepala Pusat Kepatuhan dan Informasi Perkarantinaan – Badan Karantina Pertanian, Junaidi pada kesempatan yang sama menyatakan bahwa Badan Karantina Pertanian memiliki program 1.000 Desa Gratieks dalam rangka mendukung Program Tiga Kali Lipat Ekspor yang telah dicanangkan Bapak Menteri Pertanian. 

Program ini ditujukan bagi wilayah/desa yang memiliki keunggulan produk yang berorientasi ekspor, memerlukan kerjasama yang baik antara Pemerintah Pusat, Daerah, Perbankan dan Eksportir. Selain hal tersebut sebagai lembaga yang mengeluarkan dokumen pengeluaran terkait izin persyaratan sanitari dan fitosanitari sebagai berpersyaratan teknis ekspor. “Pada prinsipnya, kami di pusat beserta UPT di daerah siap melayani pelaku usaha eksportir,” sebut Junaidi

Baca juga : Ekspor Komoditas Peternakan Ke Jepang Di Tengah Pandemi Covid-19, Buktikan Gratieks Berjalan Efektif

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Tanaman Pangan Gatut Sumbogodjati merencanakan rapat koordinasi bersama para eksportir dan instansi terkait lainnya akan dilakukan secara berkala dalam rangka menggenjot ekspor komoditi tanaman pangan. “Ini kesempatan baik untuk mempertemukan semua pihak bersama mengakselerasi ekspor,” pungkas Gatut. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.