Dark/Light Mode

Salak Pondoh Sleman Tetap Ekspor Di Tengah Pandemi Covid-19

Rabu, 30 September 2020 22:16 WIB
Salak Pondoh Sleman siap ekspor/Ist
Salak Pondoh Sleman siap ekspor/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Tanaman salak banyak berkembang di Kabupaten Sleman, Magelang, Padang Sidempuan, Karangasem, Enrekang, Lombok Barat dan beberapa daerah lain. Potensi pasar ekspornya terbuka lebar ke China. 

Salah satu nota kesepakatan yang diminta adalah buah yang berasal dari kebun dan packing house yang memiliki nomor registrasi. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berharap angka ekspor buah lokal dapat terus meningkat. Dengan menumbuhkan ekspor di mancanegara, membuktikan buah lokal dapat bersaing dan berkualitas.

Kabupaten Sleman merupakan satu sentra utama salak pondoh di Provinsi Yogyakarta.  CV Mitra Turindo merupakan eksportir yang memiliki packing house untuk pemasaran salak pondoh ke Kanada maupun negara yang lain. 

Perusahaan ini bermitra dengan kelompok tani salah pondok dengan nama Paguyuban Petani Salak Turindo. Luas lahan dari paguyuban sebanyak 150 ha. Varietas yang ditanam adalah Salak Pondoh Super.

Baca juga : PSBB Diperketat, Angkutan Kargo Naik Di Tengah Covid-19

Menurutnya, pengiriman salak sebelum terjadinya pandemi Covid-19 biasanya dalam 1 bulan bisa mencapai 10-15 kali pengiriman dengan volume lebih dari 5 ton. Namun dengan adanya Covid-19, pengiriman menurun sekitar 30 persen. 

“Selama awal Maret sampai September, pengiriman baru tujuh kali pengiriman,” ujar Direktur CV Mitra Turindo, Suroto.  

Meski mengalami penurunan, kata Suroto, CV Mitra Turindo masih bisa mengekspor salak pondoh sebanyak 4600 kg ke Kanada pada September 2020. 

Dirinya menyebut, bahwa perusahaanya memasarkan salak pondoh dari 13 kelompok tani yang tergabung, yakni Poktan Kusuma Mulya, Kembang Mulyo, Sicantik,  Sumber Mulyo, Muda Jaya, Sri Manunggal, Sedyo Makmur, Mekar Lestari, Sido Makmur, Sumber Makmur, Ngudi Makmur, Sari Madu dan Poktan Tunas Muda.

Kelompok Tani Kusuma Mulya adalah salah satu kelompok yang memproduksi dan memasarkan salak melalui CV Mitra Turindo. Kelompok tani ini terletak di Cepit, Sukorejo, Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 

Baca juga : Petani Organik Jeneponto Jaga Ketahanan Pangan Di Tengah Pandemi

“Lahan salak Kelompok Tani Kusuma Mulya kurang lebih seluas 2.84 hektare dan produksi 8 kilogram/rumpun. Selain dijual dalam bentuk segar, biji salak juga diolah menjadi kopi,“ ujar Ketua II Kelompoktani Kusuma Mulya, Endang.  

Endang menyebut, salak pondoh Poktan Kusuma Mulya telah mendapatkan sertifikat organik dari Control Onion Certification pada 21 April 2017.

Selain itu, kebunnya mendapat Sertifikat Produk Prima-3 (aman dikonsumsi) dari Otoritas Kompeten Keamanan Pangan Daerah Provinsi DIYogyakarta pada 18 Oktober 2012 dan telah diregistrasi kebun dengan nomor GAP 01-34.04.1383-T.050 tahun 2018.

Menurut dia, untuk menerima produk salak pondoh dari kelompok tani, CV Mitra Turindo menetapkan persyaratan mutu. 

Persyaratan mutu yang ditetapkan adalah buah salak harus dari kebun teregister, buah harus segar, utuh dan tidak cacat, kematangan buah antara 60 persen sampai 75 persen dan dalam1kg salak berisi antara 10-17 buah.

Baca juga : Jokowi Rasakan Beratnya Beban Tenaga Medis di Tengah Pandemi Covid

Secara terpisah, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura Bambang Sugiharto mengungkapkan pentingnya penanganan pascapanen yang baik (Good Handling Practices).

“Pemberlakuan Good Handling Practices di kelompok tani yang memasok salak pondok ke CV Mitra Turindo diharapkan meningkatkan mutu buah salak di Kabupaten Sleman dalam rangka memperluas pasar ekspor,” pungkas Bambang. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.