Dark/Light Mode

Ini Langkah Konkret Kemenhub Pulihkan Ekonomi

Senin, 26 Oktober 2020 21:48 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Foto: Istimewa)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan bergerak cepat mendorong pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi Covid-19, khususnya pemulihan di sektor transportasi.

Terkait hal ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi atau BKS mengungkapkan, ada tiga hal yang dilakukan. Pertama, melakukan percepatan penyusunan Peraturan Menteri Perhubungan dan SE Dirjen. Baik itu Darat, Laut, Udara dan Kereta Api tentang transportasi berbasis protokol kesehatan.

Kedua, memberikan stimulus penyerapan anggaran.

Ketiga, mendukung program padat karya, dan sejumlah program lainnya. “Kami juga memberikan stimulus Subsidi Tiket Pesawat,” kata BKS, saat menjadi narasumber pada acara Government Roundtable Peran Perhubungan Dalam Pemulihan Ekonomi yang diadakan oleh MarkPlus di Jakarta, Senin (26/10).

Baca juga : NSLIC Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

BKS berharap, stimulus tersebut dapat meningkatkan minat penumpang pesawat yang merosot selama pandemi Covid-19.

Inovasi lain yang dilakukan di sektor penerbangan adalah membebaskan beban biaya kalibrasi fasilitas penerbangan, dan alat bantu pendaratan pesawat yang biasanya dibebankan kepada operator bandara.

“Stimulus ini diharapkan dapat menggerakkan sektor penerbangan, pariwisata, dan sektor turunannya,” ungkap BKS.

Inovasi lain yang juga telah dilakukan Kemenhub adalah percepatan Program Proyek Strategis Nasional (PSN) seperti : pembangunan konektivitas transportasi mendukung 5 Bali Baru, dan inovasi mendorong investasi dengan Percepatan penyelesaian Peraturan Pemerintah (PP) sebagai turunan Omnibus Law dan percepatan perizinan.

Baca juga : Peta Jalan Vaksinasi Harus Selaras dengan Program Pemulihan Ekonomi

Selain itu, Kemenhub juga terus mendorong investasi melalui pendanaan infrastruktur dengan sumber dana selain APBN, yaitu menggunakan skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Misalnya, Pelabuhan Patimban dan Jalur KA Makassar-Pare-Pare.

Kemenhub juga melibatkan 4 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) ternama dalam merumuskan kebijakan sektoral transportasi.

"Pemerintah akan tetap fokus melakukan pembangunan, dan pengembangan insfrastruktur transportasi dalam upaya menjaga aksesibilitas dan mobilitas barang dan jasa, untuk menopang pertumbuhan ekonomi," papar BKS.

Ke depan, pemerintah memprioritaskan pemulihan industri pariwisata dan investasi, reformasi sistem kesehatan nasional, serta reformasi sistem ketahanan bencana seperti membangun infrastruktur pendukung 10 Bali baru, program jembatan udara dan tol laut, pembangunan transportasi di Ibu Kota Negara Baru.

Baca juga : Ini Hasil Rakor Kepemudaan untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

Di samping berkolaborasi dengan Kementerian BUMN, membangun ekosistem pariwisata dan 8 kluster penerbangan Jakarta-Surabaya, Jakarta-Bandung, lanjutan MRT, dan Bandara Bali Utara.

Pandemi Covid-19 telah meluluhlantakkan seluruh sektor di hampir semua negara di dunia. Salah satu sektor terdampak pandemi ini adalah sektor transportasi. Tak hanya gerak mobilisasi masyarakat saja yang menjadi terbatas, pembatasan operasional transportasi juga turut memberikan shock di sektor logistik.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2020, PDB sektor logistik (transportasi dan pergudangan) terkontraksi 30,84 persen y-o-y (year-over-year) pada Triwulan II-2020. Pukulan terberat adalah pada angkutan udara, dengan penurunan sebesar 80,23 persen. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.