Dark/Light Mode

Atasi Stunting, Kementan Tanam 50.000 Ha Padi Inpari IR Nutrizinc

Selasa, 3 November 2020 13:57 WIB
Padi siap panen/Ist
Padi siap panen/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah telah mencanangkan prevalensi stunting sebagai prioritas nasional ditekan serendah-rendahnya dengan target 14 persen pada tahun 2024. 

Diketahui, salah satu faktor yang menyebabkan kekerdilan atau stunting  yakni kurangnya konsumsi gizi zinc (Zn) yang terjadi di masyarakat, utamanya pada anak-anak.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Suwandi menyatakan, penanggulangan kekurangan gizi Zn yang berakibat stunting antara lain dengan suplementasi, fortifikasi, dan biofortifikasi yaitu perakitan varietas yang memiliki kandungan gizi target, khususnya Zn yang tinggi, sesuai dengan tingkat yang dibutuhkan. 

Saat ini, Kementan telah menghasilkan varietas unggul baru (VUB) padi biofortifikasi Inpari IR Nutrizinc sebagai salah satu sumber pangan dengan kandungan gizi zinc 6 persen lebih tinggi daripada varietas padi Ciherang.

Karena itu, diharapkan Inpari IR Nutrizinc dapat berperan mengatasi kekurangan gizi Zn yang banyak terjadi di Indonesia. 

Inpari IR Nutrizinc sebagai produk biofortifikasi menjadi salah satu komponen dalam program prioritas nasional untuk mengatasi stunting," ujar Suwandi di Jakarta, Selasa (3/11).

Baca juga : Mandiri Syariah Kelola Dana Haji Senilai Rp 5,5 T

Berdasarkan data deskriptif yang dikeluarkan melalui Keputusan Menteri Pertanian tahun 2019, kandungan Zn pada varietas ini adalah 34,51 ppm. Sedangkan varietas lain seperti Ciherang hanya mengandung 24,06 ppm. Varietas ini juga tahan hama dengan umur tanaman padi 115 hari dan potensi produktivitas rata-rata 6,21 ton per hektare.

"Pendekatan dan implementasi di lapangan menggunakan teknologi pertanian 4.0, benih unggul, konsep korporasi dan usaha tani terpadu merupakan upaya Kementerian Pertanian dalam memperkuat ketahanan pangan nasional," terang Suwandi.

Lebih jauh Suwandi menjelaskan, pada tahun 2020 Kementan telah menanam seluas 10.000 hektare (ha) yang tersebar di 9 provinsi yaitu Provinsi Riau seluas 212 ha, Lampung seluas 1.600 ha, Jawa Barat seluas 2.500 ha, Jawa Tengah seluas 2.378 ha, Kalimantan Barat seluas 960 ha, Nusa Tenggara Barat seluas 1.300 ha, Gorontalo seluas 400 ha, Maluku seluas  450 ha dan Papua seluas  200 ha.

"Pada tahun 2021 Kementan akan memperluas penanaman padi biofortifikasi ini seluas 50.000 dan meningkat terus tiap tahun hingga 200.000 ha pada tahun 2024," ucap Suwandi.

Benih varietas Inpari IR Nutrizinc, sebut Suwandi, telah tersebar luas ke berbagai daerah di Indonesia. Yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

"Kementerian Pertanian akan memproduksi benih Inpari IR Nutrizinc untuk mempercepat diseminasi dan adopsi tersebut di setiap propinsi. Produksi benih tersebut sekaligus merupakan demplot pengenalan varietas kepada stake holders di tiap provinsi,” ujarnya.

Baca juga : Namanya Dicatut Pinangki, Mantan Ketua MA Hatta Ali Bikin Klarifikasi

Lebih lanjut, Suwandi mengatakan, Kementan membutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk para produsen benih, perguruan tinggi dan penggilingan padi dan instansi pemerintah di berbagai sektor baik di pusat maupun daerah untuk mempercepat penyebaran dan pemanfaatan padi kaya Zn ini dalam mengatasi Stunting

Pemanfaatan varietas Inpari IR Nutrizinc ini pada gilirannya diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat dan kualitas sumberdaya manusianya.

"Dengan kualitas sumber daya yang unggul, diharapkan bonus demografi yang akan datang dapat bermanfaat optimal untuk mewujudkan Indonesia emas di masa depan," tandas Suwandi.

Sebelumnya pada berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Mentan Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak seluruh lapisan masyarakat melakukan gerakan bercocok tanam untuk menurunkan angka stunting pada daerah rentan rawan pangan. Terdapat 17 provinsi dan terdiri atas 267 kabupaten di 900 kecamatan yang masuk daerah rawan pangan.

Selama ini masyarakat mengkonsumsi beras tanpa memperhatikan kelengkapan gizi. Dengan adanya Padi Inpari IR Nutrizinc akan menjadi salah satu sumber pangan dengan kandungan zinc 6 persen lebih tinggi daripada Ciherang. 

“Saya harus jamin di daerah rentan itu tidak stunting. Inovasi dan pengembangan benih padi nutrisi tinggi anti stunting Inpari IR-Nutrizinc ini salah satu terobosannya," ujar SYL.

Baca juga : Sejahterakan Peternak, Kementan Rancang Program 1.000 Desa Sapi Di Lima Provinsi

Dia menegaskan, Kementan terus mengkonsolidasikan berbagai terobosan inovasi dan teknologi untuk terus memperkuat ketahanan pangan dengan meningkatkan produksi dan menghasilkan komoditas pangan khususnya mengatasi stunting. 

Dengan demikian, ke depan bangsa Indonesia mampu berdaulat penuh atas pangan dan menghidupi negara-negara lain atau dunia.

"Ke depan kita tidak menutup kemungkinan ekspor. Apalagi peran sektor pertanian dalam perekonomian nasional menjadi yang terdepan, terutama di era pandemi Covid-19," ucapnya.

Sebagai Informasi, Zn merupakan unsur gizi yang sangat fital bagi manusia. Zn merupakan komponen komponen lebih dari 300 enzim yang berfungsi antara lain untuk penyembuhan luka, menjaga kesuburan, sintesa protein, meningkatkan daya tahan tubuh. 

Kemudian berbagai fungsi terkait kesehatan dan produktivitas manusia eczema, rambut rontok, pembentukan organ reproduktif tidak sempurna, menghambat pertumbuhan, pertumbuhan mental tidak sempurna, depresi pasca melahirkan, anemia, selera makan menurun dan lain-lain. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.