Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mentan Di Diskusi BNPB, Sektor Pertanian Terus Bekerja Keras Pulihkan Ekonomi Nasional

Senin, 9 November 2020 22:27 WIB
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) bersama Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat konperensi pers ketersediaan bahan pangan di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (9/11)/Ist
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (kiri) bersama Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat konperensi pers ketersediaan bahan pangan di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (9/11)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, selama pandemi Covid-19 kinerja sektor pertanian terus berjalan dengan baik. Bahkan, sektor pertanian menunjukkan kontribusi nyata terhadap pemulihan ekonomi nasional.

"Alhamdulillah 11 bahan pokok dasar dalam kendali penuh di tahun 2020. Kami semua sudah melakukan ekstra kerja keras di lapangan dengan berkordinasi bersama Menteri Perekonomian," ujar Syahrul di konferensi pers BNPB, Senin, (9/11).

Menurut Syahrul, kontribusi pertanian pada pemulihan ekonomi nasional tak lepas dari keberhasilan Musim Tanam (MT) 1 dan 2, di mana petani mampu menghasilkan 31 juta ton beras. Lebih dari itu produksi tersebut juga mengalami over stok hingga 7 juta ton. 

Baca juga : Indef Apresiasi Sektor Pertanian Tetap Tumbuh Di Kuartal III

Syahrul mengaku, ke depan pihaknya masih akan bekerja keras untuk menghadirkan pertanian yang lebih baik.

"Kami juga terus mempersiapkan produksi tanam untuk tahun 2021, bahkan di bulan Oktober ini kami sudah melakukan tanam sampai Maret nanti dan kita perkirakan akan ada 17 juta ton," katanya.

Bukan hanya itu saja, sektor pertanian juga tercatat mempu melakukan akselerasi ekspor serta menambah cenderung beras.

Baca juga : Bakal Tercapai 100 Persen, Program Pemulihan Ekonomi Nasional Klaster Perlindungan Sosial

Berdasarkan data yang ada, ekspor di Januari-Agustus mencapai 2,4 miliar dolar AS atau Rp 258 triliun. Kementan juga terus mempersiapkan langkah antisipasi menghadapi ancaman badai seperti La Nina.

Untuk itu, lanjut Syahrul, Badan Pangan Dunia (The Food and Agriculture Organization/FAO) mengapresiasi apa yang dilakukan Indonesia. Apalagi pertanian di sini sudah berada di track yang benar perihal ketahanan pangan. 

“Saya juga meminta agar ketahanan pangan tidak boleh ada gap antar negara, supaya kita bisa saling menunjang khususnya di Asia tenggara," katanya.

Baca juga : Sawit Tetap Jadi Andalan Penopang Ekonomi Nasional

Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai, sektor pertanian menjadi pengungkit kenaikan Produk Domestik Bruto (PDB) nasional di kuartal III. Airlangga beharap kondisi tersebut mendorong kenaikan pada kuartal IV.

"Pengungkitnya adalah sektor pertanian yang selalu positif. Dengan begitu, kita sudah pada taraf recovery dan ini mendukung sektor lain bahwa pemulihan ini sudah ada pada track yang benar," ujarnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.