Dark/Light Mode

Indef Apresiasi Sektor Pertanian Tetap Tumbuh Di Kuartal III

Senin, 9 November 2020 21:20 WIB
Petani melakukan penyemprotan hama/Ist
Petani melakukan penyemprotan hama/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Tauhid mengapresiasi tumbuhnya sektor pertanian nasional di kuartal III tahun 2020 hingga mencapai 2,15 persen. 

Menurut Tauhid, angka tersebut memiliki nilai yang sangat luar biasa karena di saat bersamaan sektor lainnya tengah dalam kondisi menurun.

"Saya kira ini hal yang sangat positif di tengah sektor-sektor lainnya tumbuh negatif meskipun belum normal sepenuhnya," ujar Tauhid.

Tauhid mengatakan, semua capian positif ini jika dilihat secara tahunan maupun secara kuartalan (q to q) selalu didukung oleh banyaknya permintaan kebutuhan pada komoditas hortikultura dan perkebunan baik untuk pasar dalam negeri maupun ekspor.

Baca juga : Bustanul Arifin: Pertanian Jadi Bantalan Resesi Ekonomi

"Sektor pertanian selalu didukung permintaan yang lebih stabil, terutama pada komoditas hortikultura dan perkebunan, baik pasar dalam negeri maupun ekspor," katanya.

Meski demikian, Tauhid meminta agar pemerintah segera membenahi dan memperbaiki kondisi kontraksi pada subsektor peternakan dan perikanan yang turun akibat melemahnya permintaan sektor hotel, restoran dan rumah makan.

Yang jelas, perlu upaya kerja keras lagi mengingat triwulan II tahun 2020 pertumbuhan year on year sudah 2,19 persen. Kontribusi khususnya dari subsektor tanaman pangan yang meskipun tetap positif di tengah panen raya kedua tanaman padi, namun mengalami gejala penurunan permintaan seiring melemahnya daya beli.

Menyambung apa yang disampaikan Ahmad Tauhid, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri menyampaikan, kegiatan panen raya padi kedua yang masih berlangsung di sejumlah daerah merupakan kontribusi utama atas tumbuhnya sektor pertanian di kuartal III. 

Baca juga : Ternyata Ini Penyebab Pertanian Tetap Tumbuh Di Kuartal III

Selain itu, ada juga pertumbuhan pada subsektor hortikultura yang dibarengi dengan peningkatan permintaan buah dan sayur.

"Dari perkebunan ada komoditas kakao, karet, cengkeh, tembakau yang berkontribusi. Pertumbuhan ini juga dipicu oleh serapan KUR Pertanian yang terus berjalan dengan baik," katanya.

Di samping itu, lanjut Kuntoro, BPS juga mencatat bahwa nilai ekspor pertanian pada periode Januari-September 2020 mencapai US$ 2,82 miliar atau meningkat sebesar 9,7 persen jika dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya yang hanya US$ 2,57 miliar.

"Untuk  nilai ekspor olahan pertanian pada periode yang sama juga meningkat US$ 18,47 miliar atau 5,97 persen jika dibanding tahun lalu yang hanya US$ 17,43 miliar," katanya.

Baca juga : BPS, Sektor Pertanian Tumbuh Positif 2,15 Persen Di Kuartal III

Kuntoro mengatakan, peningkatan yang terjadi juga memiliki dampak besar pada naiknya Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) Juni-September, masing-masing sebesar 101,66 dan 101,74, di mana angka keduanya lebih besar dari 100.

Dengan angka tersebut, Kuntoro memastikan bahwa Kementan mampu memenuhi kebutuhan beras hingga akhir tahun mendatang. Kondisi ini dapat terlihat dari jumlah produksi beras Januari-September tahun 2020 yang mencapai 26,06 juta ton.

"Bahkan menurut rilis BPS diperkirakan sampai akhir Desember 2020 produksi beras akan mencapai 31,63 juta ton atau meningkat lebih dari 1 persen jika dibanding tahun sebelumnya. 

“Dengan angka produksi tersebut maka akan ada stok di akhir tahun sebesar 7,4 juta ton," tutupnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.