Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Aksi Duta Perubahan Di Lapangan

25 Ribu Warga Tolak Diedukasi

Jumat, 13 November 2020 06:15 WIB
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi. (Istimewa)
Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Masyarakat banyak yang bergabung menjadi duta perubahan perilaku. Hingga kemarin, sudah ada 29 ribu duta perubahan yang terdaftar di Satgas Penanganan Covid-19.

Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi bersyukur karena masyarakat antusias menjadi duta perubahan. Menurutnya, semakin banyak duta perubahan, masyarakat akan lebih cepat memahami Covid-19 serta cara penanggulangannya.

“29 ribu itu (duta perubahan) hanya dalam waktu 25 hari,” kata Sonny dalam dialog Aksi Duta Perubahan Perilaku di Gedung BNPB yang disiarkan secara virtual, kemarin.

Padahal, kata Sonny, jumlah duta perubahan pada hari Rabu (11/11) baru mencapai 26.322. Tapi, kemarin siang, sudah hampir 29 ribu. “Tiap harinya ratarata seribu lebih duta yang ikut bergabung,” ungkapnya.

Baca juga : DKI Dianggap Tak Maksimal

Sonny mengatakan, semua duta yang mendaftar akan diberikan sejumlah pelatihan. Semua duta akan terhubung dengan aplikasi monitoring perubahan perilaku.

Dengan begitu, Satgas Penanganan Covid-19 menerima laporan orang yang diedukasi di masyarakat tiap harinya. “Sampai saat ini sudah 3,5 juta orang yang diedukasi dalam waktu 20 hari terakhir ini,” ungkapnya.

Kendati begitu, kata Sonny, dari 35 juta orang yang diedukasi, ada sekitar 25 ribu yang menolak informasi yang disampaikan duta perubahan perilaku.

“Hanya 35 persen yang menerima dan berkomitmen melaksanakannya,” katanya.

Baca juga : Hari Ini Layanan Perpanjang SIM Di Jakarta Ada Di 5 Lokasi

Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Safrizal ZA mengatakan, 10 persen dari 29 ribu itu antara lain berasal dari Satpol PP. Mereka bukan hanya sosialisasi, tapi juga menegakkan aturan protokol kesehatan.

“Hingga hari ini, kami menemukan 500 ribuan pelanggaran protokol kesehatan. Rata-rata pelanggaran karena tidak memakai masker,” kata Safrizal.

Dia berharap, dengan adanya peranan Satpol PP mengedukasi dan penindakan, semakin banyak masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan.

Semakin banyak masyarakat mematuhi protokol kesehatan, semakin sedikit yang terpapar Covid-19.

Baca juga : Kondisi Pilpres Di Swing States, Telepon Misterius Minta Warga Tetap Di Rumah

Menurut Safrizal, Kemendagri tak hanya melibatkan Satpol PP dalam memerangi Covid-19, tapi juga seluruh pemerintah daerah dan pengusaha.

“Semakin besar kolaborasi dan upaya kita mensosialisasikan protokol kesehatan, semakin cepat perubahan perilaku di tengah masyarakat,” katanya.

Sejumlah Satpol PP di Bandung juga mengungkapkan suka duka selama menjadi duta perubahan. Menurut dia, paling banyak pelanggaran dilakukan di pasar.

“Baik pedagang dan pembeli juga tidak mematuhi protokol kesehatan, bahkan menolak diedukasi,” tandasnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.