Dark/Light Mode

Indofood Serahkan Dana Riset Kepada 60 Mahasiswa

Minggu, 25 Oktober 2020 18:39 WIB
Ketua Program IRN dan Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Suaimi Suriady (kanan atas) bersama perwakilan mahasiswa dalam penandatanganan Kerja Sama secara daring/Foto: Merry Apriyani
Ketua Program IRN dan Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Suaimi Suriady (kanan atas) bersama perwakilan mahasiswa dalam penandatanganan Kerja Sama secara daring/Foto: Merry Apriyani

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2020/2021 memberikan dana riset bagi 60 penelitian pangan mahasiswa S1 dari 31 Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta di Indonesia. Penerima dana juga akan memperoleh pendampingan dan bimbingan teknis hingga penelitian selesai.

“Dengan adanya ancaman krisis pangan global akibat pandemi dan perubahan iklim, kita perlu menggali potensi sumber pangan yang kita miliki dan melahirkan inovasi-inovasi di bidang pangan guna memperkuat sistem pangan nasional,” jelas Ketua Program IRN dan Direktur PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Suaimi Suriady.

Pada periode ini jumlah proposal penelitian yang diterima mencapai 296 proposal. Setelah melalui tahap seleksi, Tim Pakar menetapkan 60 proposal yang berhak menerima bantuan dana riset.

Baca juga : Ini Bocoran Kandidat Direksi Baru Bank Mandiri

Program IRN yang mengangkat tema “Milenial dan Penelitian Pangan Era Kenormalan Baru Menuju Indonesia Maju” membiayai penelitian yang dilakukan sebagai syarat kelulusan meraih gelar sarjana S1.

“Tidak hanya memperoleh bantuan dana, mereka juga akan mengikuti pelatihan, coaching clinic serta mendapatkan bimbingan dan pendampingan oleh pakar-pakar yang sudah dikenal baik di Indonesia maupun di tingkat global,” ujarnya.

Direktur Indofood Franciscus Welirang mengatakan, selain sebagai langkah antisipasi krisis pangan akibat pandemi, langkah itu juga sebagai upaya memberikan jaminan pasokan maupun akses pangan bagi bangsa di masa depan. Untuk itu, perlu pendekatan yang holistik, serta dukungan dan sinergi semua stakeholder.

Baca juga : Dubes Tantowi Anugerahkan Gamelan Prize Untuk Mahasiswa New Zealand

Menurutnya, kondisi pandemi juga mempengaruhi kelompok usaha mikro, kecil menengah (UMKM). 

“Peran pelaku UMKM bidang pangan perlu mendapatkan perhatian kita semua. Kami bermitra dengan Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Industri Kecil Menengah (IKM) dari hulu hingga ke hilir,” jelasnya.

Model bisnis inklusif dilakukan di hulu seperti bermitra dengan petani ataupun IKM pengolah berbagai komoditi yang menjadi Supplier. 

Baca juga : Korea Selatan Waspadai Kasus Impor Corona

Di hilir, menjalankan kemitraan dengan UKM atau IKM baik di bidang kuliner maupun industri olahan yang menjadi customer untuk mencapai konsumen akhir. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.