Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jika Sertifikasi Halal MUI Belum Keluar

Demi Keselamatan, Vaksin Corona Tetap Bakal Disuntikkan

Sabtu, 28 November 2020 07:46 WIB
Lagi diuji klinis, vaksin corona siap disuntikan ke masyarakat.
Lagi diuji klinis, vaksin corona siap disuntikan ke masyarakat.

RM.id  Rakyat Merdeka - PT Bio Farma (Persero) berkoordinasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memastikan unsur halal pada vaksin Covid-19. 

Namun jika sertifikasi halal belum keluar, sedangkan kebutuhan vaksin sudah mendesak, maka aspek keselamatan akan menjadi prioritas. 

Sebab, untuk menghentikan jumlah korban pandemi, sekaligus membantu memulihkan kondisi luluh lantaknya ekonomi, adalah melalui pemberian vaksin. 

Biofarma sebagai tulang punggung pembuatan vaksin mengaku masih berkomunikasi dengan MUI, mengingat sebagian masyarakat menginginkan adanya status halal atau tidaknya vaksin. 

Baca juga : Sebelum Edar, Vaksin Corona Harus Izin BPOM Dulu

“Kami bersama MUI sudah melakukan inspeksi ke Beijing, China, untuk melihat apakah calon vaksin yang akan diproduksi di Bio Farma ini, mulai dari bahan baku, proses industri dan sebagainya sudah sesuai standar kehalalan,” ujar Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir dalam Webinar bersama alumni Universitas Indonesia (UI), kemarin. 

Menurutnya, negara lain yang mayoritas penduduknya Muslim juga melakukan hal yang sama. Tujuannya, agar masyarakat yakin vaksin Covid-19 terjamin kehalalannya. 

“Proses ini juga dilakukan di Arab Saudi, mereka melakukan uji klinis untuk vaksin sejenis itu di Sinovac (perusahaan farmasi China),” terangnya. 

Honesti melanjutkan, sekarang semua negara sudah melakukan kolaborasi untuk sama-sama menghentikan pandemi Covid19. 

Baca juga : Raih Sertifikasi Halal, Nu Skin Indonesia Rubah Stigma MLM

Terkait status hukum Islam untuk vaksin, dia mengaku tidak bisa mengintervensi. Namun dia yakin, seluruh ulama, tidak hanya di Indonesia, pasti mengedepankan aspek darurat keselamatan manusia. 

Dia menargetkan, suntik massal vaksin Covid-19 akan dilakukan tahun depan. Belum diketahui kapan pastinya, tapi diprediksikan vaksinasi Covid-19 dapat diberikan pada awal Februari 2021. 

Tepatnya setelah mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Authorization/ EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

Namun jika waktunya tiba, imbuhnya, sedangkan sertifikasi MUI belum juga terbit, maka tidak ada pilihan lain selain melanjutkan suntik massal vaksin. 

Baca juga : Perda Corona Tak Ampuh Kerek Kedisiplinan Warga

“Dalam kondisi pandemi, yang penting adalah bisa menjamin keselamatan. Kalau kami bisa mendapatkan unsur halalnya, Alhamdulillaah. Tapi kalau belum bisa secara proses, mungkin kami memprioritaskan aspek keselamatannya,” tegasnya. 

Sosilog UI Imam Prasodjo sependapat dengan Honesti soal kehalalan vaksin. Dia berharap, proses sertifikasi MUI ini bisa berjalan bersamaan dengan uji klinis Bio Farma, yang saat ini sedang dalam tahap akhir. 

Sehingga saat sampai di masyarakat, sudah memiliki status yang jelas, dan tidak menimbulkan polemik. 

“Ini sangat penting. Selain organisasi keagamaan juga perlu melibatkan perguruan tinggi, agar sama-sama bersinergi untuk keselamatan dan tidak ada hambatan. Apalagi sampai di politisasi,” harapnya. [JAR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.