Dark/Light Mode

Alhamdulillah, 30 Juta Vaksin Corona Bakal Ada Di Depan Mata

Sabtu, 12 September 2020 07:11 WIB
Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Istimewa)
Ilustrasi Vaksin Covid-19. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Erick Thohir mengungkapkan, Indonesia akan memiliki 30 juta dosis vaksin akhir tahun ini. Dan, tahun depan akan disediakan 300 juta dosis vaksin Covid-19.

Menurut Erick, vaksin tersebut merupakan hasil kerja sama Biofarma dengan Sinovac bila uji klinis III berjalan baik. Namun begitu, jumlah itu masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri.

Sebab, kata Erick, jumlah vaksin yang dibutuhkan dua kali lipat dari jumlah penduduk. Masing-masing warga diberikan dua kali suntikan agar kekebalan tubuhnya bekerja maksimal.

“Sebagai catatan, dari total yang kita dapatkan ini bukan berarti kita sudah aman semua untuk seluruh rakyat Indonesia, karena dari 330 juta (vaksin) ini masing-masing individu perlu dua suntikan, jadi ini baru 170 juta rakyat Indonesia (yang ter-cover vaksin),” katanya dalam tayangan virtual, kemarin.

Baca juga : Innalillahi, Jumlah Dokter Meninggal Karena Corona Naik Jadi 109 Orang

Karena itu, dia juga terus menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Uni Emirat Arab dan Kimia Farma.

Menurutnya, sejak awal, pemerintah telah melakukan penjajakan dengan lembaga-lembaga kesehatan seperti Koalisi untuk Kesiapan dan Inovasi Epidemi (CEPI/ Coalition for Epidemic Preparedness Innovation), badan kesehatan dunia (WHO/ World Health Organization) hingga Unicef.

“Tentu, perusahaan-perusahaan farmasi multinasional lainnya seperti Astrazeneca, Cansino dan Pfizer, kami jajaki. Kita harapkan di 2022 atau bahkan 2021, 30 persen bisa didapatkan,” kata Erick.

Sebelumnya, PT Bio Farma (Persero) telah bekerja sama dengan Sinovac Biotech dari China untuk pengadaan vaksin. Jika proses uji klinis tahap 3 berjalan lancar, 20 juta dosis vaksin bisa tersedia di akhir tahun.

Baca juga : Salshadilla Juwita, Putusin Lutfi Anjay

Dan untuk tahun depan, akan diproduksi hingga 250 juta dosis untuk Indonesia. Selain itu, kerja sama juga dilakukan PT Kimia Farma dengan Grup42 (G42) dari Uni Emirat Arab.

Nantinya, Indonesia akan memperoleh 10 juta dosis vaksin dari kerjasama ini pada akhir tahun 2020, kemudian ditambah lagi sebanyak 50 juta dosis untuk tahun depan.

“Jadi insya Allah, di akhir tahun ini ada 30 juta (dosis) dan di tahun depan ada 300 juta. Tetapi sebagai catatan, dari total kita dapatkan 330 juta mungkin 340 juta,” kata Erick.

Tak hanya itu, pihaknya juga memprioritaskan pembuatan Vaksin Merah Putih, yang mana ditargetkan dapat mulai diproduksi di tahun 2022. Sebab, vaksin-vaksin hasil kerja sama hanya bertahan 6 bulan hingga 2 tahun sehingga Indonesia tidak bisa terus ketergantungan.

Baca juga : Proyek Ibu Kota Negara Sementara Masuk Kotak

“Kita menyampaikan bahwa vaksin merah putih ini prioritas. Dari informasi didapatkan, insya Allah, uji klinis tahap 1 dan 2 bisa berjalan tahun depan sehingga di tahun 2022 kita mulai produksi vaksin merah putih,” tandasnya. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.