Dark/Light Mode

Dihantam Banjir Di Saat Diintai Corona

Kasian Orang Jakarta!

Rabu, 23 September 2020 06:44 WIB
TIDURAN DI ATAS BANJIR: Warga Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta, merebahkan badan di bangku kayu saat
rumahnya diterjang banjir, kemarin. Beberapa titik di Jakarta tergenang karena Sungai Ciliwung meluap. (Antara Foto)
TIDURAN DI ATAS BANJIR: Warga Kebon Pala, Jatinegara, Jakarta, merebahkan badan di bangku kayu saat rumahnya diterjang banjir, kemarin. Beberapa titik di Jakarta tergenang karena Sungai Ciliwung meluap. (Antara Foto)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sungguh kasian nasib warga Jakarta. Di saat tengah berjuang melawan Corona, mereka juga harus menghadapi banjir karena masuki musim hujan. Semoga musibahnya cepat berlalu.

Hujan deras yang mengguyur Jakarta, Senin (21/9) malam, selama tiga jam, membuat sejumlah wilayah Ibu Kota banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mencatat, hingga pukul 06.00 WIB pagi kemarin, ada 63 RT yang terendam.

Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, M Insaf merinci, RT terendam terbanyak berada di Jakarta Timur dengan jumlah 37 RT.

Berikutnya, Jakarta Barat dengan 14 RT. Lalu Jakarta Selatan, 10 RT. Disusul Jakarta Pusat dan Jakarta Utara dengan 1 RT. “Ketinggian air bervariasi, mulai dari 10-100 cm,” ujarnya.

Sementara jalanan yang terendam, berjumlah 32. Kebanyakan di daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Banjir menyebabkan 104 jiwa orang mengungsi.

Mereka tersebar di 5 tempat yang dijadikan lokasi pengungsian. Yakni Mushola Riyadhul Saadah, di Kelurahan Kembangan Utara.

Kemudian PT Delta Laras Wisata, RW 07 Kelurahan Rawajati, Puskesmas Rawajati 2, serta Halaman Rumah Dinas. Untungnya, banjir di beberapa daerah cepat surut.

Baca juga : Cegah Banjir, 54 Truk Angkut Sampah dari Pintu Air Manggarai

“Jakarta Pusat sudah urut pukul 08.00 WIB, Jakarta Selatan surut pada pukul 09.30 WIB, dan Jakarta Timur surut pada pukul 13.45 WIB,” beber Insaf.

Hingga kemarin sore, tersisa 6 RT yang masih terendam. Lima RT di Jakarta Barat dan satu di Jakut. Tinggi air sekitar 10-30 cm. Para pengungsi pun, dipastikan Insaf, sudah pulang semua. “Pos pengungsian sudah nol, kosong,” tandasnya.

Meski begitu, warga Jakarta masih harus tetap waspada. Sebab Badan Meteo­rologi,Klimatologi, danGeofisika (BMKG) memprediksi, hujan masih akan mengguyur Ibu Kota dalam beberapa hari ke depan, meski musim hujan baru diperkirakan akan mulai terjadi pada akhir Oktober hingga November 2020.

Sekarang baru peralihan musim, dari kemarau. “Di mana kondisi hujan tidak merata dapat terjadi dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat,” ujar Deputi bidang Meteorologi, Guswanto, kemarin.

Dalam kondisi ini cuaca ekstrem diperkirakan akan sering terjadi. Mulai dari hujan lebat dalam durasi singkat disertai kilat dan angin kencang, angin puting beliung, bahkan fenomena hujan es.

BMKG pun mengimbau warga berhati-hati dalam beraktivitas selama cuaca ekstrem berlangsung. Masalah banjir kali ini menambah ruwet warga Jakarta yang tengah disibukkan perang melawan Corona.

Kemarin, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencatat ada 1.122 kasus positif Corona. sehingga total kasus positif di DKI Jakarta mencapai 65.318 kasus.

Baca juga : Anies Diminta Siapkan Skenario Terburuk

Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Tri Yunus Miko Wahyono mengingatkan, warga di pengungsian berisiko tinggi terhadap penularan virus corona.

“Bukan cuma virus corona, penyakit lain juga berpotensi,” ujarnya, kemarin.

Dia pun menyarankan, jumlah pengungsi di setiap tenda harus dibatasi agar tidak terjadi kerumunan. Juga, harus ada pengawasnya. “Jangan sampai tempat pengungsian jadi klaster,” tegas Tri.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengatakan, Pemprov sudah mengantisipasi potensi penularan Corona itu. Salah satunya dengan menyediakan pengungsian yang lebih banyak. “Jumlahnya dua kali lipat,” tuturnya, kemarin.

Protokol kesehatan pencegahan Corona juga ditegakkan di sana. Sementara untuk mengantisipasi banjir, politisi Gerindra itu mengatakan, Pemprov telah menyiapkan sejumlah alat berat dan truk untuk mengangkut sampah yang menumpuk di pintu air. Sampah itu membuat aliran air tersendat. Sebelumnya,

Gubernur DKI, Anies Baswedan, juga memastikan protokol pencegahan Corona diberlakukan di pengungsian.

“Selain menyediakan masker, juga lokasi-lokasinya dibuat ada jaga jarak sehingga warga juga terbebas dari potensi penularan Corona,” ujar Anies, Senin (21/9) malam.

Baca juga : Katulampa Siaga 1, Masyarakat Diminta Siap Siaga

Sementara itu warganet mengaku kasihan pada warga Jakarta yang sudah jatuh, tertimpa tangga. “Corona belum beres, Jakarta udah mau banjir lagi aja, astaga,” cuit @ikramarki.

“Dihantam banjir saat diintai Corona, kasian orang Jakarta. Yang tabah ya,” sambung @ fathurdoaibu.

Akun @soojieonni menyebut, Pemprov DKI pasti lagi pusing-pusingnya dihadapkan dua masalah itu saat ini.  “Pusing banget pasti jadi pemprov DKI Jakarta karena selain corona, banjir di Jakarta juga siaga ,” komentar dia.

“Buat Bapak Anies tetap semangat hadapi kiriman banjir meski sedang corona, sambung @ delaa_aprila, menyemangati. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.