Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Perkuat Moderasi, Menag Minta Guru Agama Bina Organisasi Siswa

Kamis, 3 Desember 2020 16:18 WIB
Menteri Agama Fachrul Razi saat memberikan keynote speech pada FGD Praktik Baik Inisiatif Pencegahan Kekerasan (IPK)/Preventing Violence Extremism (PVE), Kamis (3/12). (Foto: Kemenag)
Menteri Agama Fachrul Razi saat memberikan keynote speech pada FGD Praktik Baik Inisiatif Pencegahan Kekerasan (IPK)/Preventing Violence Extremism (PVE), Kamis (3/12). (Foto: Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Agama (Kemenag) terus melakukan penguatan moderasi melalui berbagai aspek, tidak terkecuali pada pendidikan agama dan keagamaan.

Menteri Agama Fachrul Razi meminta para guru agama ikut secara intensif memberikan pembinaan pada berbagai aktivitas siswa. “Saya minta guru dan pengawas pendidikan agama lebih intens berpartisipasi dalam memberikan pembinaan atas organisasi siswa,” terang Fachrul saat memberikan keynote speech pada FGD Praktik Baik Inisiatif Pencegahan Kekerasan (IPK)/Preventing Violence Extremism (PVE) di Sekolah, Kamis (3/12).

Baca juga : UU Cipta Kerja Bikin Indonesia Naik Kelas

Giat yang berlangsung di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini terselenggara atas kerjasama Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam (AGPAI) dengan The Asia Foundation.

Program kemitraan ini didesain dalam rangka menguatkan upaya pencegahan tindak ekstremisme (Preventing Violence Extremism) di kalangan pelajar dalam rangka pewujudan Sekolah Damai. “Guru PAI perlu secara optimal memainkan peranan strategisnya, termasuk dalam membina aktivitas keagamaan dan menguatkan moderasi beragama para siswa,” lanjut Fachrul.

Baca juga : Jual Senjata Ke UEA, Amrik Disemprit Organisasi HAM

Ia menjelaskan tiga jalur yang bisa saja menjadi pintu masuk ekstremisme beragama ke sekolah. Pertama, jalur guru. Guru adalah pemegang peran terpenting dalam proses transformasi pengetahuan di sekolah.

Kedua, jalur organisasi siswa ekstra kurikuler bidang keagamaan yang mengambil pola mentoring dengan pelibatan aktor yang memiliki ikatan atau jaringan yang memiliki pemahaman keagamaan ekstrems. Ketiga, jalur kurikulum pendidikan. Kurikulum sebagai acuan/rujukan para guru dalam menyampaikan pemahamannya, termasuk kurikulum pendidikan agama.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.