Dark/Light Mode

RI-UNICEF Teken Kerja Sama Rp 2,1 Triliun Untuk Pembangunan SDM

Sabtu, 2 Januari 2021 10:53 WIB
Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa
Menteri Bappenas, Suharso Monoarfa

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia dan UNICEF menandatangani Rencana Aksi Program Kerja Sama (Country Program Action Plan/CPAP) periode 2021-2025 senilai 150 juta dolar AS, atau setara Rp 2,1 triliun. Kerja sama ini untuk mendukung pembangunan bagi anak-anak di berbagai bidang, seperti kesehatan, gizi, air dan sanitasi, pendidikan, perlindungan anak, dan kebijakan sosial. 

Program ini akan difokuskan pada program lintas sektor yang mencakup pengembangan dan partisipasi remaja serta kebutuhan dan prioritas perempuan dan anak penyandang disabilitas. Kemitraan strategis ini untuk memastikan tidak ada anak yang tertinggal.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menegaskan, kerja sama ini adalah komitmen pemerintah dalam merealisasikan hak-hak anak dalam implementasi visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, yaitu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) pada 2024. 

Baca juga : Harta Menparekraf Sandiaga Uno Rp 5 Triliun, Asetnya Juga Ada Di Singapura Dan AS

“Pemerintah menyambut baik kelanjutan program kerja sama dengan UNICEF yang berkontribusi signifikan dalam pencapaian prioritas nasional, khususnya terkait anak. Kerja sama ini akan terus menghasilkan berbagai inovasi yang menjadi daya ungkit dalam percepatan pencapaian target pembangunan,” ujar Suharso, sebagai koordinator dalam melaksanakan CPAP 2021-2025 dikutip dari bappenas.co.id, Sabtu (2/12). 

Perwakilan UNICEF Debora Comini menuturkan, kerja sama ini mengusung pentingnya inovasi, asistensi teknis, dan bantuan pada kebijakan dan pengembangan kapasitas, produksi dan penerbitan produk pengetahuan tentang praktik, serta integrasi program antara Pemerintah Indonesia dan badan-badan Perserikatan Bangsa-Bangsa lainnya untuk keberlanjutan program. 

“Indonesia memiliki semua potensi mengatasi tantangan pembangunan bagi anak-anak. Tapi, kita akan lebih kuat jika bersama. Inilah sebabnya, kami menyatukan kekuatan dengan masyarakat sipil, organisasi berbasis agama, akademisi, dan sektor swasta untuk memenuhi kebutuhan semua anak di seluruh negeri,” ujar Comini. 

Baca juga : Ini 7 Rekomendasi Forwin Dan Forwot Untuk Pengembangan Mobil ListrikĀ 

Ada tujuh tujuan utama dalam kerja sama Indonesia-UNICEF terkait kesejahteraan anak. Pertama, mempercepat penurunan stunting bagi anak di bawah usia 5 tahun menjadi 14 persen. Kedua, meningkatkan jumlah rumah tangga yang menggunakan air minum bersih hingga dua kali lipat, menjadi 15 persen. 

Ketiga, mengurangi angka kematian bayi hingga sepertiga, dari 24 menjadi 16 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Keempat, melakukan imunisasi lengkap mencapai hingga 90 persen anak berusia 12-23 bulan. 

Kelima, meningkatkan partisipasi pendidikan anak usia dini dari 63 persen menjadi 72 persen dan mengadopsi inovasi untuk meningkatkan akses dan pembelajaran bagi anak-anak yang paling terpinggirkan. 

Baca juga : Pinky Movement : Pertamina Salurkan Rp 44,4 M untuk Ratusan UMKM dan Outlet LPG

Keenam, meningkatkan cakupan layanan kesehatan, sosial atau penegakan hukum anak perempuan dan laki-laki yang pernah mengalami kekerasan dari 10 persen menjadi 20 persen. Ketujuh, mengurangi persentase anak yang hidup dalam kemiskinan berdasarkan garis kemiskinan moneter nasional dari 11,8 persen menjadi 9 persen.

Pelaksanaan program ini juga dilakukan lembaga lain, di antaranya Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Kementerian Desa dan PDTT, Kementerian Agama, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, serta Badan Pusat Statistik. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.