Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Warga Lereng Merapi Ditampung Di 15 Pos Pengungsian

Selasa, 24 November 2020 15:15 WIB
Ilustrasi situasi di salah satu pengungsian para warga lereng Gunung Merapi. (Foto: BNPB)
Ilustrasi situasi di salah satu pengungsian para warga lereng Gunung Merapi. (Foto: BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggunglangan Bencana (Pusdalops) BNPB melaporkan sebanyak 15 titik pos pengungsian menampung para warga lereng Gunung Merapi. Sebagian besar dari mereka merupakan kelompok rentan, lanjut usia, balita, anak-anak, ibu hamil, ibu menyusui dan disabilitas.

Data Pusdalops BNPB per Senin (23/11) pukul 22.00 WIB, mencatat lebih dari 2.000 warga tersebar di 15 titik pengungsian. Sebaran titik pos penampungan terbanyak berada di Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah, dengan 9 titik, sedangkan Kabupaten Boyolali 3 titik, Klaten 2 dan Sleman 1.

Warga yang diungsikan di Kabupaten Magelang berjumlah 815 jiwa. Mereka terdiri dari lansia 167 jiwa, balita 151, anak-anak, 118, ibu menyusui 33, disabilitas 19, ibu hamil 13, dan sakit 9. Sedangkan kelompok dewasa sebagai pendamping berjumlah 305 jiwa. Mereka yang mengungsi sementara waktu ini ditampung di desa persaudaraan atau sister village.

Baca juga : Gandeng HKTI, Perhutani Tampung Hasil Panen Jagung Petani Jatim

Di tengah pandemi Covid-19, pihak pemerintah desa penerima menerapkan protokol kesehatan di tempat pengungsian atau pos penampungan. Kantor Desa Banyurojo di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, menyiapkan rambu-rambu maupun fasilitas cuci tangan dengan sabun.

Aparat desa juga selalu mengimbau warga di pos penampungan untuk menerapkan protokol kesehatan. Pusdalops BNPB juga melaporkan pelayanan kesehatan dilakukan rutin kepada warga di pos penampungan.

Puskesmas bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Semarang melakukan pengecekan kesehatan warga. Di samping itu, kegiatan-kegiatan lain diselenggarakan untuk warga lereng Merapi. Kegiatan seperti siraman rohani, senam sehat, trauma healing, latihan rebana dilakukan para sukarelawan untuk para warga.

Baca juga : Mulai Ngungsi, 240 Warga Lereng Merapi Di Klaten

Dalam menghadapi potensi ancaman letusan Gunung Merapi, Pemerintah Kabupaten Magelang telah menetapkan status tanggap darurat yang berlaku pada 6 - 30 November 2020. Selain Kabupaten Magelang, dua kabupaten lain di Provinsi Jawa Tengah yakni Boyolali dan Klaten yang menetapkan status keadaan darurat dengan periode waktu yang berbeda.

Sementara itu, BNPB terus memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah di 4 kabupaten. Pendampingan tersebut lebih difokuskan pada pengorganisasian pos komando yang diaktifkan pada masa darurat.

Beberapa waktu lalu, BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai Rp 1 miliar untuk setiap kabupaten, serta dukungan logistik lain seperti 1 unit mesin antigen, 15.000 catridge antigen, 250 jerigen hand sanitizer dan 200.000 masker kain. [SRI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.