Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Vaksinasi Terhadap Nakes Akan Dilakukan Bertahap

Vaksin Timbulkan Efek Pegal-pegal Dan Demam

Rabu, 6 Januari 2021 09:31 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS). (Foto: Humas BNPB)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS). (Foto: Humas BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Proses vaksinasi Covid-19 terhadap tenaga kesehatan (nakes) tidak dilakukan secara bersamaan. Vaksin juga akan menimbulkan efek samping, seperti pegal-pegal dan demam.

Hal itu dikatakan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin (BGS) dalam Rapat Koordinasi Kesiapan Vaksinasi Covid-19 dan Kesiapan Penegakan Protokol Kesehatan Tahun 2021 di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, kemarin.

Menurut BGS, proses penyuntikan vaksin di tiap fasilitas kesehatan dilakukan dua tahap. Ini untuk memberi kesempatan istirahat bagi nakes yang mengalami efek samping vaksin Covid-19.

Baca juga : Airlangga Berharap Bahan Baku Vaksin Covid-19 Tiba Bulan Depan

“Jadi, kalau dalam satu Puskesmas ada empat perawat, jangan divaksin semua,” katanya.

Menurut eks Direktur Utama Bank Mandiri itu, vaksinasi akan dimulai 13 Januari di Jakarta. Presiden Jokowi dan para menteri Kabinet Indonesia Maju menjadi golongan pertama yang akan disuntik.

Kemudian, besoknya vaksinasi massal dimulai di seluruh daerah. Kepala daerah, tokoh masyarakat dan nakes akan menjadi prioritas dalam vaksinasi tersebut.

Baca juga : Informasi Yang Belum Final Tidak Perlu Diributkan, Oke?

Nah, pada 15 Januari, saat penyuntikan kepada nakes, kepala daerah diminta memberikan kepercayaan kepada masyarakat setempat. 

“Kalau ada tokoh kesehatan atau figur dokter yang berpengaruh, misalnya, bisa diikutsertakan,” kata BGS.

Sementara, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) meski proses vaksinasi dilakukan. Masyarakat harus disiplin menerapkan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.

Baca juga : Transjakarta Tetap Layani Penumpang Di 46 Halte

“Jangan sampai masyarakat beranggapan bahwa pandemi berakhir setelah proses penyuntikan vaksin. Protokol kesehatan harus tetap dilakukan,” tegasnya.

Doni mengaku, telah terjadi penurunan disiplin di tingkat masyarakat dalam menerapkan prokes. Karena itu, kepala daerah diminta mengaktifkan kembali posko terpadu dalam rangka perubahan perilaku.

Doni juga menyinggung soal proses vaksinasi. Menurutnya, pada Januari, fokus pelaksanaan vaksinasi di Ibu Kota Provinsi dan Kabupaten/Kota. Ditargetkan, pada Februari, semua sasaran nakes sudah selesai divaksinasi. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.