Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Menperin: Vaksinasi Salah Satu Kunci Pertumbuhan Industri

Kamis, 14 Januari 2021 10:31 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, ada dua kunci utama dalam upaya membangkitkan kinerja industri nasional pada tahun ini, yakni program vaksinasi Covid-19 dan penerapan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. 

“Dimulainya vaksinasi bisa menjadi kunci pendorong dalam pemulihan industri di tanah air,” kata Menperin di Jakarta, Kamis (14/1). Program vaksinasi tersebut akan ditopang oleh serangkaian kebijakan yang telah berjalan sejak pertengahan tahun lalu.

Agus menegaskan, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen memacu kembali daya saing industri nasional melalui empat jurus jitu. Pertama, menjaga produktivitas industri selama pandemi melalui kebijakan pemberian Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI). Adapun, sebanyak 18.527 IOMKI telah diberikan kepada perusahaan industri untuk mampu melindungi pekerjaan bagi 5,16 juta orang tenaga kerja.

Kedua, peningkatan kemampuan industri dalam negeri dalam mendukung penanganan Covid-19, khususnya industri farmasi untuk penyediaan obat-obatan dan alat kesehatan. Ketiga, pengoptimalan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN). 

Baca juga : Kemenperin Susun Strategi Optimalkan Industri Daur Ulang

“Keempat adalah melanjutkan program substitusi impor 35 persen, yang dilaksanakan secara simultan dengan peningkatan utilisasi produksi, mendorong pendalaman struktur industri, dan peningkatan investasi,” tuturnya.

Melalui berbagai program dan kebijakan tersebut, Menperin optimistis, industri manufaktur di tanah air akan tumbuh positif mendekati 4 persen pada2021. Sebelumnya, di triwulan III-2020, pertumbuhan industri manufaktur mengalami kontraksi 4,31 persen dan pada triwulan II-2020 juga terkontraksi 6,19 persen. 

‘‘Industri manufaktur pada 2021 diperkirakan kembali pada titik positif. Seluruh sub sektor manufaktur akan kembali bergairah, dengan asumsi pandemi sudah bisa dikendalikan dan aktivitas ekonomi kembali pulih. Kami memproyeksikan pertumbuhan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh hampir 4 persen,” paparnya.

Menurut Agus, optimisme tersebut salah satunya didasarkan pada perbaikan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang terus berada di level ekspansif. Pada Desember 2020, PMI Manufaktur Indonesia berada di level 51,3 atau naik dibandingkan capaian bulan sebelumnya yang berada di posisi 50,6.

Baca juga : Penerima Vaksin Covid Pertama Di Papua Pilih Nyuntik Sendiri

Angka indeks di atas 50 ini diartikan mengalami ekspansi, sedangkan di bawah 50 berarti kontraksi. PMI Manufaktur Indonesia di level 51,3 ini merupakan capaian tertinggi sepanjang sejarah Indonesia selama HIS Markit melakukan survei di negara-negara industri. 

“Selama dua bulan berturut-turut, PMI Manufaktur Indonesia masuk ke fase ekspansif. Tentu ini ada beberapa alasan, salah satunya keyakinan dari pelaku industri bahwa dari data-data yang ada sudah mulai adanya reborn dari konsumsi domestik, juga adanya signalbahwa vaksin akan hadir. Ini yang menumbuhkan confidence tinggi dari pelaku industri untuk mendorong proses produksinya," jelas Agus.

Di samping itu, Bank Indonesia mencatat kegiatan usaha di industri pengolahan mulai menunjukkan sinyal ekspansi. Kinerja industri ini diprediksi terus membaik pada kuartal I-2021.

Geliat ekspansi itu tecermin dalam Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI BI) pada kuartal IV-2020 yang mencapai 47,29 persen. Capaian itu jauh lebih tinggi dari dua kuartal sebelumnya yang menyentuh angka 45,64 dan 44,91 persen. 

Baca juga : BGS: Vaksinasi Untuk Lansia Tunggu Pfizer Dan AstraZeneca

Dari sisi nilai investasi, lanjut Agus, investasi di sektor industri periode Januari-September lalu juga meningkat 37 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019. “Selain itu ekspor produk manufaktur juga mengalami peningkatan signifikan. Kondisi inilah yang membawa harapan bagi pemulihan ekonomi pada 2021,” tandasnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.