Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ulama Wafat Akibat Covid-19

MUI: Ini Musibah

Rabu, 27 Januari 2021 06:05 WIB
Ketua Komisi Dakwah Pengembangan Masyarakat MUI Pusat Cholil Nafis. (Foto: Istimewa)
Ketua Komisi Dakwah Pengembangan Masyarakat MUI Pusat Cholil Nafis. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Astaghfirullah lebih dari 200 ulama di Tanah Air wafat karena terinfeksi Covid-19. Agar tak ada korban lagi, umat harus lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan mendukung vaksinasi.

Data ini disampaikan Ketua Komisi Dakwah Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Cholil Nafis dalam Webinar “Mengapa Perlu Vaksinasi Covid-19?”, kemarin.

“Ulama lebih dari 260 yang wafat. Bagi kita ini adalah sebuah musibah,” ujar Cholil.

Disebut musibah, lantaran tak sembarang orang bisa jadi ulama. Seorang ulama harus bisa mengaji dan menjalankan ajaran agama dengan benar. Juga, harus punya jiwa juang yang tinggi.

Cholil menyebut, mencetak ulama tidak mudah. Butuh proses panjang.

Baca juga : Angka Kematian Akibat Covid di Inggris, Loncati Angka 100 Ribu

“Makanya kesedihan bagi kita kalau ulama itu dipanggil oleh Allah. Dan di antara penyebabnya adalah soal Corona ini,” imbuhnya.

Dia pun meminta umat menjaga kesehatan para ulama. Salah satunya, dengan disiplin menerapkan prokes agar bisa menekan penularan Covid-19. “Tujuan kita beragama adalah memelihara jiwa, memelihara kehidupan,” tutur Cholil.

Selain itu, cara lain adalah dengan vaksinasi. Cholil mengingatkan, dalam Islam, pencegahan lebih diutamakan ketimbang pengobatan. Penerapan prokes dan vaksinasi, merupakan upaya pencegahan penularan Covid-19.

Dua hal itu lebih utama ketimbang tertular Covid-19 dan berobat ke rumah sakit. Apalagi, Cholil mengingatkan, sekarang kapasitas tempat tidur di rumah sakit kian menipis.

“Jadi langkah yang dilakukan oleh Pemerintah dengan vaksinasi itu, menurut Islam lebih utama daripada Pemerintah membangun rumah sakit di berapa tempat,” ucapnya.

Baca juga : Erick: Itu Bukan Prioritas Pemerintah

Dia meminta masyarakat tak khawatir dengan vaksin Covid-19 dari Sinovac. MUI sudah menyatakan vaksin itu halal dan suci.

Terpisah, Ketua Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Bidang Kesehatan Syahrizal Syarief juga meminta masyarakat mendukung program vaksinasi Covid-19.

“Saat ini ada harapan besar dengan vaksinasi. Kita semua harus bersyukur, bahwa kita salah satu negara yang segera divaksin massal,” ujarnya, kemarin.

Tetapi dia mengingatkan, vaksin saja tidak cukup untuk mengatasi pandemi. Dia mengimbau masyarakat tetap menjaga prokes 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan menjaga kebersihan tangan. Sementara, Pemerintah juga akan melakukan langkah-langkah 3T (testing, tracing dan treatment).

Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap, pengasuh pesantren dan para tokoh agama mendapat prioritas program vaksinasi Covid-19. Sebab, mereka berada pada garda terdepan dalam tugas pembinaan keberagaman masyarakat.

Baca juga : Divaksin Covid-19, Tito : Tidak Terasa Apa-apa

“Peran para tokoh agama, baik Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, maupun Khonghucu dalam pembinaan agama sangat besar dan dirindukan umat,” ujar Yaqut, seperti dikutip dalam keterangan pada situs resmi Kemenag, Rabu (20/1).

Menurut dia, selama masa pandemi, banyak tokoh agama dan pengasuh pesantren yang wafat. Hal itu menjadi kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.

“Data kami, lebih dari 300 tokoh agama yang meninggal selama pandemi Covid-19,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Dirjen Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani.Menurutnya, vaksinasi bagi pengasuh pesantren, mendesak.

“Ini tentu penting, tidak hanya untuk tokoh agama Islam, tapi juga tokoh lintas agama,” tuturnya. [JAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.