Dark/Light Mode

Angka Kematian Akibat Covid di Inggris, Loncati Angka 100 Ribu

Rabu, 27 Januari 2021 05:27 WIB
Angka Kematian Akibat Covid di Inggris, Loncati Angka 100 Ribu

RM.id  Rakyat Merdeka - Total angka kematian akibat Covid-19, di Inggris telah melampaui angka 100 ribu pada Selasa (26/1). Hal ini terjadi di tengah upaya pemerintah mempercepat pengiriman vaksin dan menekan laju penyebaran varian baru Covid.

Jumlah ini diyakini masih akan meningkat, selama program vaksin belum memunculkan efek.

Inggris yang saat ini berada di peringkat lima negara dengan angka kematian akibat Covid tertinggi di dunia, melaporkan 1.631 angka kematian dan 20.089 kasus positif pada Selasa (26/1).

Total angka kematian sebanyak 100.162 itu jelas lebih banyak, dibanding jumlah warga sipil Inggris yang tewas dalam Perang Dunia II, yang dibukukan dengan angka 70 ribu. Serta mencapai 2 kali lipat dari The Blitz alias pengeboman Inggris oleh Nazi, dalam periode September 1940-May 1941. Dengan mayoritas korban di Kota London.

Baca juga : Warning! Keterisian Tempat Tidur Di RSD Wisma Atlet Lewati Angka 80 Persen

"Sulit untuk menghitung kesedihan dalam statistik suram itu. Ada tahun-tahun kehidupan yang hilang, pertemuan keluarga yang tidak dihadiri. Serta begitu banyak kerabat yang kehilangan kesempatan, sekalipun hanya untuk mengucapkan selamat tinggal," kata Perdana Menteri Boris Johnson seperti dikutip Reuters, Selasa (26/1).

"Kami akan mempelajari fakta ini. Merenung, dan mempersiapkan langkah antisipasi berikutnya," imbuh Johnson, yang pemerintahannya banyak dihujani kritik tajam terkait penanganan pandemi Covid.

Inggris yang merupakan negara terpadat di Britania Raya, menerapkan lockdown sejak 5 Januari 2021. Resto, pub, toko-toko non esensial dan sebagian besar sekolah ditutup. Pembatasan traveling juga ditetapkan dalam aturan ini.

Desember 2020, Inggris menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid Pfizer. Sasarannya: lansia di atas usia 70 tahun, anggota masyarakat yang rentan secara klinis, tenaga kesehatan dan pekerja sosial yang berada di garda terdepan, serta orang dewasa tua di rumah jompo.

Baca juga : Lonjakan Covid Makin Edan, RS Di Inggris Siaga Satu

Hingga Senin (25/1), jumlah warga Inggris yang telah menerima vaksin dosis pertama, mencapai angka 6.853.327. Sementara dosis kedua, baru 472.446.

Sejatinya, pemerintah Inggris menjadikan keberhasilan program vaksinasi ini, sebagai salah satu pertimbangan dalam melonggarkan aturan lockdown. "Tapi sayangnya, kita akan melihat lebih banyak kematian selama beberapa minggu ke depan, sebelum efek vaksin mulai dirasakan," kata Chris Whitty, Kepala Petugas Medis Inggris.

Kemunculan berbagai varian baru Covid juga sangat mengkhawatirkan para ilmuwan. Johnson mengingatkan, kalau sampai varian baru terbukti sulit dilawan dengan vaksin, maka lockdown akan berlangsung lebih lama.

Untuk mencegah varian baru merajalela, pemerintah Inggris akan mewajibkan karantina wajib di hotel. Serta meminta warga Inggris tidak staycation di liburan musim panas.

Baca juga : Corona Baru Asal Inggris Masuk, Korsel Percepat Vaksinasi

"Seperti dikatakan Perdana Menteri, kami akan memberlakukan kebijakan karantina hotel. Kami akan mengumumkannya dengan cara yang tepat," kata menteri junior yang bertanggung jawab terhadap program vaksinasi, Nadhim Zahawi. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.