Dark/Light Mode

Atasi Banjir Semarang, Menteri PUPR Minta Seluruh Pompa Air Beroperasi

Sabtu, 6 Februari 2021 22:55 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau banjir di kawasan Kota Lama Semarang didampingi Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanto Rahayu, Sabtu (6/2).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meninjau banjir di kawasan Kota Lama Semarang didampingi Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanto Rahayu, Sabtu (6/2).

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengintruksikan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk mengoperasikan seluruh pompa air guna mengatasi banjir di Kota Semarang. 

Pompa-pompa banjir tersebut, di antaranya adalah Pompa Kali Sringin, Pompa Kali Tenggang, Pompa Tawang, dan Pompa Kali Banger.

“Tiga pompa yang digunakan untuk mengeringkan kawasan Kota Lama Semarang, yang terdampak banjir, sejak petang tadi sudah beroperasi seluruhnya,” kata Basuki saat meninjau banjir di kawasan Kota Lama Semarang didampingi Wakil Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanto Rahayu, Sabtu (6/2).

Baca juga : Banjir Semarang, 21 Penerbangan Terdampak

Basuki mengaku, Kementerian PUPR secara bertahap telah melakukan berbagai upaya penanganan banjir Kota Semarang, mulai dari hulu seperti pembangunan Bendungan Jatibarang hingga ke hilir seperti pembangunan kanal banjir, normalisasi sungai, tanggul rob, stasiun pompa, kolam retensi, termasuk Bendung Gerak di Kanal Banjir Barat (KBB).

Bendung Gerak tersebut, berfungsi sebagai penahan intrusi air laut dan menjaga debit air, serta penggelontoran sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang. 

“Pada saat musim hujan, bendung ini akan berfungsi menahan aliran air sungai yang masuk KBB dan pada saat elevasi 2,5 meter, kemudian akan dialirkan ke laut. Sementara saat musim kemarau, bendung sepanjang 155,5 meter tersebut berfungsi sebagai penampungan air atau long storage berkapasitas 700.000 m3,” tuturnya. 

Baca juga : Agar Juara Lagi, Begini Permintaan Joan Mir Ke Suzuki

Sementara untuk penanganan banjir rob yang kerap terjadi di utara kota Semarang, Basuki telah membangun sejumlah infrastruktur pengendali banjir dan rob bersama  Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kota Semarang. 

Untuk menahan limpasan rob, dibangun tanggul rob yang membentang sepanjang 2,17 km dari Kampus Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), melingkari kawasan industri Terboyo hingga Kali Sringin.

Selain di Kota Lama, banjir juga menggenangi wilayah lain di Semarang. Banjir terjadi akibat luapan Kali Beringin Mangkang dan Kali Plumbon Kaligawe, yang merupakan dampak siklus hujan lebat 50 tahunan. 

Baca juga : Dilantik Jadi Sekda, Anies Minta Marullah Bikin Kompak Birokrasi Atasi Pandemi

Pada saat yang bersamaan, air pasang pun tingginya mencapai 1.4 meter. Berdasarkan data BMKG diperkirakan terjadi hujan ekstrim di Februari. [FIK]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.