Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Helikopter Bantuan Rusak, Karhutla Di Riau Sulit Dipadamkan

Kamis, 4 Maret 2021 18:10 WIB
Ilustrasi heli jenis Bell 412 untuk membantu operasi satgas udara dalam pemadaman karhutla.
Ilustrasi heli jenis Bell 412 untuk membantu operasi satgas udara dalam pemadaman karhutla.

RM.id  Rakyat Merdeka - Helikopter bantuan pemerintah mengalami gangguan. Akibatnya, pemadaman kabakaran hutan dan lahan (karhutla) dari udara di Riau, terganggu.

Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Jim Gofur membenarkan adanya kerusakan pada helikopter. 

Ia mengatakan, kerusakan terjadi pada alat pengangkut air yang dipasang terpisah di helikopter. Akibatnya, heli tidak bisa membantu aktivitas pemadaman dari udara sejak 2 Maret, lalu. "Iya ada masalah pada bucket,  karena itu sistemnya kan bongkar pasang. Jadi ketika mau digunakan bermasalah," kata Jim, dikutip Suaracom. Kamis (4/3).

Baca juga : Top, Menteri Siti Gercep Komandoi Pemadaman Karhutla di Ujung Sumatera

Saat ini, Pemerintah Provinsi Riau sudah menetapkan status Siaga Darurat Karhutla, sejak 15 Februari hingga 31 Oktober 2021.

Jim mengatakan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengirim Heli jenis Bell 412 untuk membantu operasi Satgas Udara. 

Heli ini digunakan untuk patroli dan pemadaman dengan water bombing di Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hilir. Namun, sejak 2 Maret, heli mengalami masalah alat. Sehingga tidak bisa membantu pemadaman yang dibutuhkan di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil, di Kabupaten Bengkalis.

Baca juga : 2 Bulan Operasi Karhutla, Polda Riau Tahan 5 Tersangka

"Semoga hari ini sudah bisa ditangani dana api bisa dipadamkan," katanya.

Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Suharyono menambahkan, pihaknya  butuh bantuan helikopter untuk proses pemadaman kebakaran di kawasan Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu, yang masih sulit dikendalikan karena sulitnya mencapai sumber air.

"Kemarin kita sudah meminta bantuan heli KLHK untuk 'water bombing' tapi ada masalah pada alat kantong airnya," katanya.

Baca juga : Diduga Beri Keterangan Palsu, Wakil Wali Kota Tegal Dipolisikan

Ia mengatakan, kondisi di lapangan sangat kering dan luas kebakaran di kawasan itu diperkirakan sudah lebih dari 100 hektare. [MFA]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.