Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tangani Covid, Kalbar Dan Riau Bisa Dicontoh

Jumat, 5 Februari 2021 09:32 WIB
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito (Foto: BPMI)
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito (Foto: BPMI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta daerah lain mencontoh Provinsi Kalimantan Barat dan Riau, dalam penanganan pandemi Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengungkapkan, kedua daerah itu layak menjadi acuan karena memiliki zona kuning atau risiko rendah penularan Covid-19.

"Kami telah berkomunikasi dengan pemerintah setempat, untuk mengidentifikasi upaya penanganan yang dilakukan di provinsi tersebut. Sehingga, penularan dapat ditekan dengan baik," ujar Wiku dalam siaran pers, Jumat (5/2).

Baca juga : Di Tengah Pandemi Covid-19, Kinerja Unilever Masih Tumbuh Positif

Saat ini, Kalbar memiliki total 10 kabupaten/kota zona kuning atau 71 persen dari total kabupaten/kotanya. Untuk zona oranye atau risiko sedang, ada di empat kabupaten/kota.

Salah satu kunci sukses Kalbar dalam menekan laju penyebaran Covid, antara lain dilakukan dengan menjaga semua titik masuk ibu kota Pontianak. Melalui koordinasi yang intensif antara Satgas dan Dinas Kesehatan Kalimantan Barat, naik di titik bandara atau pelabuhan laut.

Selain itu, pemerintah setempat juga menyiapkan swab PCR dan fasilitas karantina mandiri melalui unit pelatihan kesehatan, yang fokus pada penjagaan kesehatan dan asupan gizi yang baik, supaya imunitas warga meningkat. Di samping menegakkan disiplin protokol kesehatan secara masif.

Baca juga : Horee...Insentif Nakes Yang Tangani Covid Batal Dipotong

Lalu, bagaimana dengan Riau? Bumi Lancang Kuning ini memiliki 8 kabupaten/kota zona kuning, atau 67 persen dari total kabupaten/kotanya.

Pelacakan dan penelusuran kontak erat, tidak hanya dilakukan pada keluarga, tetapi juga pada orang-orang yang berinteraksi dalam aktivitas selama 10-14 hari terakhir.

Meskipun kapasitas pengujian (testing) masih rendah, Riau mampu melakukan edukasi masif untuk isolasi mandiri selama 14 hari pada kontak erat. Penyediaan tempat tidur tambahan pada ruang isolasi dan intensive care unit (ICU) rumah sakit rujukan, juga menjadi pendorong peningkatan angka kesembuhan.

Baca juga : Supaya Anak Jalani Prokes, Orangtua Kudu Beri Contoh

Selain itu, protokol kesehatan juga harus ditegakkan lebih serius, dengan dibentuknya peraturan daerah tingkat provinsi sebagai payung hukum bagi 12 kabupaten/kota di Riau.

 "Kami harap apa yang dilakukan oleh kedua provinsi ini dapat menjadi contoh dan motivasi bagi provinsi lainnya agar meningkatkan penanganan semaksimal mungkin. Berlomba-lombalah untuk menekan penularan sehingga zonasi risikonya dapat berpindah menjadi zona kuning dan hijau," imbau Guru Besar Universitas Indonesia (UI) ini.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.