Dark/Light Mode

Laboratorium Veteriner Kementan Ditunjuk Jadi Pusat Bioinformatika ASEAN

Rabu, 17 Maret 2021 17:16 WIB
Balai Besar Veteriner Wates/Ist
Balai Besar Veteriner Wates/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Forum Pimpinan Laboratorium Veteriner ASEAN (ASEAN Laboratory Director Forum/ALDF) mengapresiasi langkah Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates dalam mempersiapkan diri menjadi Pusat Bioinformatika Veteriner ASEAN. 

Hal ini mengemuka dalam pertemuan ALDF kedelapan yang dilaksanakan secara daring dengan tuan rumah Malaysia, Selasa (16/3).

Delegasi Indonesia dari BBVet Wates, drh Hendra Wibawa sebagai perwakilan instansi penjuru (focal point) ALDF, menyampaikan inisiatif yang telah dilakukan Indonesia. 

Antara lain, pelatihan bioinformatika untuk laboratorium kesehatan hewan se-ASEAN pada 1-3 Februari 2021. 

Baca juga : Mantap, Laboratorium Karantina Pertanian Kembali Raih Pengakuan Internasional

"Pelatihan ini dihadiri oleh lebih dari 20 orang perwakilan laboratorium dan pengambil kebijakan dari sembilan negara ASEAN," kata Hendra. 

Sebelumnya, kata Hendra, BBVet Wates telah mensosialisasikan penerapan bioinformatika dalam monitoring virus influenza (flu burung) di Indonesia kepada delegasi kelompok kerja teknis avian influenza di ASEAN (Avian Influenza Group in ASEAN, AIGA) pada 2018. 

Sementara, Fadjar Sumping Tjatur Rasa selaku Direktur Kesehatan Hewan pada Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) menyambut baik capaian ini. 

Dia meyakini, dengan BBVet Wates menjadi Pusat Bioinformatika ASEAN, akan meningkatkan kepercayaan negara tujuan ekspor Indonesia dalam pemenuhan persyaratan kesehatan hewan dan keamanan pangan komoditas. Termasuk meningkatkan daya saing ekspor Indonesia. 

Baca juga : Sekda Badri Tamam, Ditunjuk Jadi Plh Wali Kota Bandarlampung

Fadjar menambahkan, setelah pertemuan pada forum tersebut, langkah selanjutnya adalah mendapatkan persetujuan formal di tingkat menteri-menteri pertanian ASEAN. 

"BBVet Wates dinilai telah memenuhi persyaratan teknis sebagai pusat bionformatika regional ASEAN. Tinggal kita dapatkan persetujuan formalnya," jelas Fadjar. 

Lebih lanjut, Fadjar juga menerangkan, selain rencana BBVet Wates sebagai Pusat Bioinformatika Veteriner ASEAN, Kementan juga merencanakan untuk menjadikan unit pelaksana teknis ini sebagai calon laboratorium referensi flu burung ASEAN bersama laboratorium serupa di Malaysia. 

Menurutnya, saat ini BBVet Wates sudah menjadi laboratorium referensi nasional untuk flu burung dengan penunjukan Menteri Pertanian. 

Baca juga : Gde Sumarjaya Linggih Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar NTB

Keunggulan lain dari BBVet Wates, menurut Fadjar, laboratorium ini memimpin jejaring laboratorium tingkat nasional dalam monitoring virus influenza atau Influenza Virus Monitoring in Animal (IVM), dan telah dilengkapi dengan platform data elektronik berbasis web yaitu IVM Online. 

Hasil IVM telah digunakan oleh pemerintah untuk menetapkan kebijakan vaksin dan vaksinasi Avian Influenza. 

"Ini modal utama kita menjadikan BBVet Wates sebagai pusat bionformatika regional dan laboratorium referensi flu burung ASEAN," pungkasnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.