Dark/Light Mode

Luhut Puas Progres Pengembangan Food Estate Humbahas

Selasa, 23 Maret 2021 22:37 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Padjaitan bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat panen raya kentang di Lahan Food Estate Humbang Hasundutan, Selasa (23/3)/Ist
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Padjaitan bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Dirjen Hortikultura Kementan Prihasto Setyanto saat panen raya kentang di Lahan Food Estate Humbang Hasundutan, Selasa (23/3)/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, kemarin, kembali meninjau kawasan Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara. 

Kehadiran Luhut didampingi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono, untuk meninjau capaian dan perluasan yang ditargetkan.

Pada kunjungan ini pun dilakukan panen perdana kentang pada lahan Food Estate di Desa Ria Ria, Kecamatan Pollung dan melakukan kick-off pembukaan lahan Food Estate di Desa Hutajulu, Kecamatan Pollung, Humbahas seluas 785 hektare.

Luhut mengungkapkan, pengembangan lahan Food Estate Humbahas ini telah memberikan hasil yang menggembirakan. Pada penanaman perdana ini, diperoleh hasil panen yang memuaskan, yakni kentang 15 ton per hektare, bawang merah dan bawang putih masing-masing 5,8 ton per hektare. Hasil ini diketahui sebesar 75 persen rata-rata dengan produktivitas nasional.

“Tadi kita sudah melakukan panen kentang dan sama-sama saksikan apa yang kita lakukan di lahan Food Estate ini. Produksi tanam perdana komoditas kentang di atas rata-rata nasional, yaitu 15 ton per hektare. Ini baru tanam pertama sehingga tanam kedua dan seterusnya hasil dipastikan lebih bagus,” ujar Luhut saat acara peninjauan dan panen kentang tersebut.

Luhut mengatakan, pemerintah memprioritaskan pengembangan Food Estate Humbahas sebagai lumbung pangan nasional yang dikelola secara integrasi dari hulu hingga hilir. 

Dengan demikian, produk yang dihasilkan bukan lagi pangan mentah, namun hingga olahan yang memberikan nilai tambah yang tinggi bagi petani dan perekonomian daerah juga negara. 

Oleh karena itu, lahan Food Estate di Desa Ria Ria yang saat ini seluas 215 hektare yang sementara terdiri lahan kentang 50 hektare, bawang merah 100 hektare, bawang putih 50 hektare dan lahan demfarm untuk percobaan budidaya seluas 15 hektare, selanjutnya akan diperluas menjadi 2.500 hektare di tahun 2021 ini dan di tahun 2024 ditargetkan seluas 20 ribu hektare.

Baca juga : Kemesraan Ini, Janganlah Cepat Berlalu

Menurut Luhut, tahun ini akan dilakukan pengembangan lahan Food Estate seluas 1.000 hektare dan 1.500 hektare dari land clearing bersama Kementerian PUPR, dan berharap tahun depan bisa kembangkan lahan hingga 3.000 hingga 4.000 hektare. 

“Kami bermimpi kalau semua berjalan dengan baik, hingga tahun 2024 akan dibuka lahan seluas 20 ribu hektare,” jelas Luhut.

Menurut dia, ini memang pekerjaan yang tidak mudah. Tapi bila dikerjakan dengan bersinergi, ternyata tidak sampai setahun berkat team work yang mengerjakan.

Dan bersama Menteri Pertanian sudah siapkan off taker-nya. Jadi nanti, pembeli dari semuanya ini (hasil petani) tidak ada masalah.

“Menteri PUPR cepat sekali, buldozer aja semua langsung dikerjain. Pak Menteri Pertanian dengan timnya juga cepat, ada anak anak muda yang membantu kita. Sekarang kita harus berpikir out of the box, jangan yang biasa-biasa saja. Harus bisa membuat ciptaan baru untuk kebaikan kita semua," tegas Luhut.

Luhut menambahkan, pengembangan Food Estate tidak hanya pada aspek produksi dan hilirisasi, namun juga dikembangkan research center yang menghasilkan sendiri benih dengan varietas yang cocok dengan tanah lahan Food Estate.

Dengan begitu, konsep pengembangan ini benar-benar dilakukan secara mandiri yang merupakan karya anak bangsa untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Bahkan, ke depan bisa memenuhi pangan negara-negara lainnya.

“Komoditas yang dikembangkan di lahan Food Estate ini yaitu kentang, bawang merah, bawang putih dan jagung. Kami dengan Menteri Pertanian Syahrul dan Menteri PUPR Basuki sudah melihat lokasi research center, kita siapkan dari dua tahun sekarang ini sudah bisa menghasilkan benih sendiri yang cocok untuk lahan ini, kami kerja keras mempercepat ini,” tegasnya.

Baca juga : Perluas 4 Bandara, AP I Percepat Pengembangan Konektivitas Udara

Keberhasilan Tanam Perdana

Luhut menegaskan keberhasilan budidaya di lahan Food Estate Humbahas pada penanaman perdana ini sudah memberikan hasil yang memuaskan yakni mencapai 70 persen.

Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat untuk kerja keras dan meminta semua jajaran yakni Bupati, Gubernur, TNI, Polri dan semua pihak lainnya untuk bahu membahu mempercepat pembangunan Food Estate. 

“Saya minta karya yang sudah dibuat anak bangsa ini dihormati dan diteruskan. Terkait pupuk, karena kita lakukan pengembangan ini secara terintegrasi, maka enceng gondok dari Danau Toba kita olah menjadi pupuk kompos yang kualitas sangat bagus,” jelas Luhut.

Kata dia, ini dapat meningkatkan hasil hingga 20 persen. Jadi bisa dibayangkan kalau bangsa ini melakukan pekerjaan secara terintegrasi untuk kepentingan masyarakat jadi tidak ada yang tidak bisa diwujudkan.

Mentan Syahrul memaparkan program Food Estate Hortikultura Humbahas direncanakan mencakup luasan hingga 30 ribu hektare, yang diproyeksikan tercapai hingga tahun 2023. 

Sebagai langkah awal, tahun 2020 dimulai kegiatan Super Prioritas Percontohan Klaster Terpadu 215 hektare dan dilanjutkan pada 2021 ini seluas 785 hektare sehingga total lahan menjadi 1.000 hektare.

"Sesuai arahan Presiden Jokowi agar ini segera dikembangkan sampai 1000 hektare. Insyaallah petani-petani yang ada disini kelihatan happy," papar Syahrul.

Baca juga : Brantas Abipraya Sabet Penghargaan Tingkat Dunia

Selanjutnya, Syahrul mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) bekerja keras dengan menggandeng perguruan tinggi, swasta dan mitra lainnya untuk mempercepat dan meningkatkan kualitas pengembangan food Estate Humbahas dari hulu sampai hilir. 

Kementan menjamin keberhasilan produksi dengan peningkatan produktivitas, mendekatkan perbankan dan pasar dengan petani, sehingga petani tidak mengalami kesulitan permodalan dan pemasarannya, bahkan ke depan melakukan hilirisasi dengan mendorong pembangunan industri olahan.

Syahrul menegaskan, seluruh lahan yang digunakan berada dalam Area Penggunaan Lain (APL), dan tidak ada yang menyentuh kawasan hutan lindung. Komoditas hortikultura utama yang dikembangkan meliputi Kentang, Bawang Merah, dan Bawang Putih dan direncanakan menambah komoditas jagung.

"Saya minta kepada masyarakat untuk kerja keras dan kita harus biasa disiplin dalam bekerja sesuai yang Pak Menko Luhut sampaikan, dan itu pasti menguntungkan. Kita datang ke sini mau membuat masyarakat menjadi lebih baik, makin kaya,” katanya. 

Menurutnya, pemerintah bersama petani menjamin harga, sehingga ada kepastian dan ketika panen tidak jatuh. Pemerintah juga kawal pengembangan Food Estate ini hingga dua tahun, jika ini berhasil akan dibangun di daerah lain.

Pada kunjungan ini, turut dilakukan juga penandatangan MoU antara pemerintah, BUMN, swasta sekaligus pihak offtaker sebagai dasar kerja sama untuk mewujudkan pengembangan food estate dengan model kemitraan yang saling menguntungkan. 

Turut hadir Kapolda Sumatera Utara Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak, Panglima Kodam (Pangdam) I Bukit Barisan (BB) Mayjen TNI Hassanudin, Bupati Humbang Hasundutan Dosmar Banjarnahor dan Bupati Pakpak Barat, Franc Bernhard Tumanggor. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.