Dark/Light Mode

Pedagang NTT Tolak Impor

Ketua DPD Minta Pemerintah Jamin Sirkulasi Daging Lancar

Sabtu, 27 Maret 2021 06:51 WIB
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA La Nyalla
Mahmud Mattalitti (Foto: Net)
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti (Foto: Net)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menyoroti penolakan impor daging sapi dan kerbau yang disuarakan para pedagang di Nusa Tenggara Timur (NTT). Pemerintah diminta menunda impor daging. Karena stok di sejumlah daerah, di antaranya NTT, masih melimpah.

Pedagang daging sapi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, keberatan dengan rencana impor daging menjelang Hari Raya Idulfitri. Sebab, ketersediaan atau stok yang ada masih melimpah dan mencukupi kebutuhan masyarakat. Ini harus jadi pertimbangan pemerintah,” ujar La Nyalla melalui keterangan terrulisnya, kemarin.

La Nyalla berharap, pemerintah berperan aktif dalam memastikan kelancaran sirkulasi di berbagai daerah. Dengan begitu, para peternak, pedagang, dan masyarakat dapat terbantu, sekaligus menggerakkan roda perekonomian.

Baca juga : Buka Toko Di Depok, Ketua Kadin DKI Harap Harga Daging Stabil

“Saya minta, pemerintah menjamin sirkulasi daging sapi dan kerbau dari Kupang, NTT, ke Pulau Jawa dan daerah-daerah lainnya. Pemerintah juga harus menstabilkan harga, tidak ada gejolak, akibat kelebihan atau berkurangnya pasokan di pasar,” harap mantan Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Timur (Jatim) ini.

Senator asal Jatim ini menambahkan, impor berlebihan, atau kelebihan pasokan tak hanya berdampak pada harga di pasar. Kondisi tersebut tak hanya melahirkan berbagai dampak terhadap peternak dan pedagang, tapi roda perekonomian masyarakat.

“Jika para peternak dan pedagang rugi, pasti berdampak pada sektor lain. Kami berharap, pemerintah menjaga keseimbangan, agar pedagang tidak merugi dan masyarakat terbantu. Caranya, kerja keras menekan biaya logistik dan tata kelola sirkulasinya,” tandasnya.

Baca juga : DPRA Tuding Pemerintah Gantung Nasib Pilkada

Sebelumnya, pedagang di salah satu pasar di Kota Kupang, Winto Dethan mengatakan, impor akan menggerus potensi penjualan daging sapi. Bahkan, pedagang sapi kiloan seperti dirinya akan gulung tikar, akibat persaingan harga dan kualitas daging. Meski barang yang diimpor merupakan daging kerbau.

“Kalau harganya di bawah jualan kami, usaha kami bisa macet. Sebaiknya, jangan diimpor saja” ujar Winto kepada LaNyalla di sela kunjungan rombongan DPD ke NTT, Kamis (25/3).

Winto berharap, pemerintah melakukan intervensi pasar agar terjadi penyesuaian harga, serta tak menghancurkam usaha para pedangan di pasar. “Di wilayah Nusa Tenggara Timur, stok sapi pedaging masih cukup banyak. Kami juga kirim ke luar (NTT). Artinya, masih ada stok sapi pedaging di NTT,” jelas dia.  [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.