Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Didorong Untuk Memperbaiki Kemasan

Menteri KKP Minta Koperasi Kerek Daya Saing Petambak Garam

Senin, 15 Maret 2021 11:47 WIB
Ilustrasi (Foto: Ist)
Ilustrasi (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Sakti Wahyu Trenggono mendorong koperasi petambak garam di Indramayu, Jawa Barat untuk meningkatkan daya jual produk yang dihasilkan. Salah satu caranya dengan menyiapkan garam dalam bentuk kemasan agar bisa langsung dijual ke pasar.

"Kalau perlu dikemas supaya bisa langsung dijual ke pasar, bukan hanya dijual ke pabrik," kata Trenggono dalam keterangannya saat mengunjungi washing plant atau unit pengolahan garam di Kecamatan Krangkeng, Indramayu, Minggu (14/3).

Baca juga : Di Pusat Persemaian, Menteri LHK Beri Motivasi Ke Para Rimbawan

KKP menyebut, produksi garam di Kabupaten Indramayu mencapai 361 ribu ton pada tahun lalu. Namun, penyerapan produksi tersebut dikatakan belum menyeluruh. Sebab, garam yang dihasilkan kelompok petambak hanya dijual ke pabrik-pabrik untuk diolah lagi menjadi garam kemasan.

Alhasil, ucap KKP, setiap tahun ada garam yang tersimpan di gudang sebab pabrik juga memiliki keterbatasan dalam melakukan pengolahan. Untuk produksi tahun lalu misalnya, sekitar 37.000 ton garam disebut masih tersimpan sampai sekarang di gudang-gudang pergaraman yang ada di Cirebon, Jawa Barat.

Baca juga : Korban Meninggal Kecelakaan Bus Di Sumedang Bertambah Jadi 26 Orang

Ketua Koperasi Garam Inti Rakyat (GIR) Sari Bobos Amin Muhaimin menjelaskan, saat ini penjualan pihaknya masih bergantung pada kebutuhan pabrik. Sebab, perizinan untuk mendukung produksi garam kemasan tengah diurus. Salah satunya, ucapnya, izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Di samping itu, pihaknya juga mengaku membutuhkan pendampingan dari pemerintah agar garam kemasan yang diproduksi nantinya memiliki daya saing tinggi. Sehingga tidak kalah dengan garam-garam yang dihasilkan oleh pabrik-pabrik besar. "Perizinan sedang diurus," ujar Amin saat berdialog dengan Menteri Trenggono.

Baca juga : Dorong Percepatan Penyerapan APBD, Kemendagri Minta Masukan Pemda Dan Pakar

Sementara itu, Amin mengatakan, washing plant di Kecamatan Krangkeng merupakan bantuan pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mendorong produktivitas garam lokal Indramayu. Adapun, kapasitas produksi washing plant diungkapkan Amin, mencapai 20 ton per hari. Sedangkan, garam yang dihasilkan nilainya mencapai Rp1.800 per kilogram.

Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Tb Haeru Rahayu bilang, para petambak setempat bisa mendapat keuntungan hingga Rp 600 per kilogram garam yang dihasilkan. Selain itu, garam yang dihasilkan juga dikatakan higienis karena prosesnya menggunakan sentuhan teknologi. [EFI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.