Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Menteri Teten Desak Pemda Jeli Kembangkan Produk Lokal
Senin, 29 Maret 2021 20:24 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mendorong pemerintah daerah (Pemda) untuk mengembangkan produk UKM unggulan dari wilayahnya masing-masing. Sehingga muncul lebih banyak local champion di tanah air.
Teten juga menekankan, perlunya menyiapkan UKM produk unggulan tiap daerah yang bisa bersaing dengan produk luar dan memenuhi standar global. Produk unggulan tiap daerah juga harus inovatif dan memuat kearifan lokal dan masuk sektor produktif.
"Karena saat ini cuma Vietnam yang bisa berkompetisi dengan China, seperti garmen dan komponen elektronik. Kita banyak impor, padahal mampu membuat seperti mereka," tutur Teten dalam siaran pers pada Senin (29/3).
Baca juga : Sekjen PBNU Ajak Pemuka Agama Kampanyekan Gerakan Lawan Ekstrimisme
Contohnya seperti Pontianak yang memiliki banyak potensi komoditas yang bisa dijual dan bersaing dengan produk luar negeri, mulai dari aloe vera hingga tenun. Oleh karena itu, Teten meminta Pemda aktif menyisir UKM potensial yang bisa dibesarkan skala usahanya.
"Untuk itu, kami mengusulkan skema pembiayaan baru di mana UMKM dinaikkan usahanya. Strateginya, bidik 1-2 usaha-usaha yang potensial di daerah kemudian dibesarkan untuk menjadi unggulan," kata Teten.
Teten juga ingin mendorong scaling-up UKM dengan bekerja sama inkubator swasta. Hal ini pun sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Kewirausahaan yang sedang dibahas untuk mengembangkan UKM. “Targetnya itu mengurangi mikro, karena mereka banyak tak terserap di sektor formal," imbuhnya.
Baca juga : Menteri Teten : Selain Ciptakan Usaha, Koperasi Harus Masuk Rantai Pasok Global
Selain itu, Kemenkop aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk membesarkan usaha kecil menjadi menengah bahkan hingga usaha besar. Teten menginginkan, UMKM yang masuk ke inkubasi minimal selama 6 bulan diuji oleh para ahli. Setelah produk unggulan dan market demand-nya kuat, baru nantinya dicarikan pembiayaan.
Dari sisi pembiayaan, telah disederhanakan aturan yang ada di Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) supaya koperasi mudah untuk mengakses dan mengembangkan UKM. “Memang ini bukan dana hibah, melainkan dana bergulir jadi harus dikembalikan untuk kesejahteraan koperasi lagi," pintanya.
Teten mengatakan, jika koperasi memiliki masalah likuiditas, LPDB-KUMKM hadir untuk memberikan pembiayaan dengan bunga 3 persen, dari sebelumnya bunga sekitar 6 persen. Tahun ini, ada tambahan dana dari Kemenkeu sebesar Rp 1 triliun yang bisa diakses oleh koperasi di LPDB-KUMKM.
Baca juga : Kemenkumham Gelar Ruang Diskusi Perkembangan RUU KUHP
"Sekitar Rp 89,3 miliar belum tersalur tahun ini. Di Pontianak ada sekitar Rp 69 miliar yang sudah disalurkan ke 12 koperasi, atau sekitar 396 UMKM oleh LPDB-KUMKM. Koperasi didorong ke sektor riil dan produksi, karena 59 persen di koperasi simpan pinjam," ujarnya. [EFI]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya