Dark/Light Mode

Doni Ingatkan Pentingnya Upaya Pencegahan Covid-19 Di Lokasi Bencana NTT

Senin, 5 April 2021 22:42 WIB
Kepala BNPB Doni Monardo (tengah). (Foto: Dok. BNPB)
Kepala BNPB Doni Monardo (tengah). (Foto: Dok. BNPB)

RM.id  Rakyat Merdeka - Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah berduka. Beberapa bencana seperti angin kencang, banjir, dan tanah longsor mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, luka-luka, dan pengungsian warga. Di tengah kondisi ini, upaya untuk menghindari penularan Covid-19 tetap harus menjadi perhatian.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan, kasus positif Covid-19 di wilayah NTT sempat mengalami kenaikan meskipun beberapa minggu terakhir menunjukkan penurunan. Delapan bulan pertama, kasus Covid-19 relatif rendah. Namun, setelah libur Natal dan Tahun Baru pada Desember dan Januari, kasus Covid-19 di daerah ini meningkat tinggi. 

Kondisi ini perlu menjadi perhatian semua pihak di NTT. Terlebih saat ini beberapa wilayah terdampak bencana. Doni mengingatkan kepada seluruh daerah untuk melakukan langkah-langkah antisipasi, seperti memisahkan kelompok rentan dan pemuda. Hal seperti ini pernah diterapkan saat penanganan pengungsian pascagempa Sulawesi Barat (Sulbar), beberapa waktu lalu. 

Baca juga : FKG Usakti Edukasi Masyarakat Pentingnya Menjaga Kebersihan Gigi dan Mulut Dimasa Pandemi

Doni berbagai pengalaman saat penanganan pengungsian pascagempa Sulbar, adanya pemisahan kelompok rentan, seperti lanjut usia, wanita hamil, balita, dan anak-anak dari kelompok pemuda. Ia berharap, konsep ini dijalankan untuk penanganan warga yang mengungsi di wilayah NTT. 

“Kami berusaha untuk mengurangi warga yang mengungsi di tempat-tempat pengungsian,” ujar Doni, saat melakukan konferensi pers virtual, Senin malam (5/4), seperti dikutip bnpb.go.id.

BNPB menggunakan skema dana tunggu hunian sehingga warga dapat melakukan sewa rumah dan tidak harus tinggal di pengungsian. Di samping itu, BNPB bersama Kementerian Kesehatan juga menyiapkan alat skrining berupa rapid test antigen. Mereka yang membantu warga terdampak harus dites terlebih dahulu sehingga tidak membawa Covid-19 dari luar. 

Baca juga : BKPM Tuntaskan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua

Doni juga mengingatkan kepada koordinator di setiap pos pengungsian untuk mensosialisasikan pemahaman mengenai Covid-19, seperti gejala yang terjadi. Hal tersebut dapat bermanfaat bagi warga untuk dapat mengidentifikasi kondisinya sejak dini. 

Doni meminta semua pihak untuk bekerja sama dalam penanganan Covid-19, khususnya di tengah bencana alam yang terjadi di NTT. “Besar harapan kami kerja sama yang telah dilaksanakan sebelumnya di beberapa daerah bencana bisa memberikan pengalaman yang lebih baik,” lanjutnya.  

Kepala Satgas Penanganan Covid-19 itu meminta para tokoh masyarakat untuk selalu mengingatkan para warganya untuk mematuhi protokol kesehatan. 

Baca juga : Pandemi Tak Surutkan Terorisme, Pemerintah Jangan Kendor Laksanakan Pencegahan-Penindakan

Sementara itu, penanganan darurat diprioritaskan pada pencarian dan penyelamatan korban yang masih hilang, penanganan korban luka, pelayanan kebutuhan dasar para warga yang mengungsi. Pengerahan alat berat yang digunakan untuk evakuasi dan pembukaan akses yang terisolir terkendala kondisi cuaca. 

Ada 8 unit yang telah siap dikirim ke Lembata dan Adonara, termasuk 6 unit dump truck. Namun, transportasi laut belum dapat berlayar karena kondisi cuaca. 

Saat ini, BNPB menyiagakan 3 unit helikopter untuk evakuasi warga luka dan kelompok rentan, serta distribusi bantuan logistik. Sejumlah wilayah masih dilaporkan terisolir akibat tanah longsor dan banjir yang menutup akses antar wilayah. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.