Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ayo Putus Rantai Penularan Covid

Jokowi: Jangan Mudik Dulu, Utamakan Keselamatan

Jumat, 16 April 2021 18:43 WIB
Presiden Jokowi (Foto: Humas Setkab)
Presiden Jokowi (Foto: Humas Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi meminta seluruh masyarakat Indonesia, untuk mematuhi larangan mudik Lebaran, sebagai bagian dari ikhtiar atau usaha memutus penyebaran Covid-19.

“Saya mengerti, kita semuanya pasti rindu sanak saudara di saat-saat seperti ini. Apalagi di Lebaran nanti. Tapi, mari kita utamakan keselamatan bersama, dengan tidak mudik ke kampung halaman. Mari kita isi Ramadan dengan ikhtiar memutus rantai penularan wabah. Demi keselamatan seluruh sanak saudara kita, juga diri kita sendiri dan seluruh masyarakat,” ujar Jokowi dalam pernyataan virtual yang ditayangkan via kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (16/4).

Jokowi menjelaskan, larangan mudik ini diputuskan setelah melalui berbagai macam pertimbangan.

Baca juga : Ketua Satgas Covid Minta Urang Awak Nggak Mudik Dulu, Jangan Pulang Basamo

Pertama, terjadinya peningkatan tren kasus Covid-19 pasca 4 kali libur panjang di tahun 2020.

"Idul Fitri tahun lalu, terjadi kenaikan kasus harian hingga 93 persen dan tingkat kematian mingguan hingga 66 persen,” ujar Presiden.

Kemudian, libur panjang pada 20-23 Agustus 2020 mengakibatkan kenaikan kasus hingga 119 persen, dan tingkat kematian mingguan meningkat mencapai 57 persen.

Baca juga : Jasa Marga Raih Penghargaan Atas Tindakan Keselamatan dari Kemenhub

Sedangkan libur panjang pada 28 Oktober-1 November 2020, menyebabkan terjadinya kenaikan kasus hingga 95 persen, dan kenaikan tingkat kematian mingguan 75 persen.

“Terakhir yang keempat, terjadi kenaikan saat libur di akhir tahun 24 Desember 2020-3 Januari 2021. Mengakibatkan kenaikan jumlah kasus harian mencapai 78 persen, dan kenaikan tingkat kematian mingguan hingga 46 persen,” papar Jokowi.

Pertimbangan lainnya, Indonesia harus menjaga tren penurunan kasus aktif yang terjadi dalam 2 bulan terakhir.

Baca juga : Ketua Umum Muhammadiyah: Perbedaan Politik Jangan Dibawa Ke Masjid

Kasus aktif menurun dari 176.672 kasus pada 5 Februari, menjadi 108.032 kasus pada 15 April.

“Penambahan kasus harian juga sudah relatif menurun. Kita pernah mengalami 14-15 ribu kasus per hari pada bulan Januari 2021, tapi kini berada di kisaran 4-6 ribu kasus per hari,” jelas Jokowi. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.