Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Bakal Hadir Di 3 Kota, Kemenhub Wujudkan Kereta Tanpa Rel

Selasa, 27 April 2021 14:36 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: BKIP Kemenhub)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: BKIP Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan transportasi massal berbasis Autonomous Rail Rapid Transit (ART).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (BKS) mengatakan, transportasi ART merupakan transportasi ramah lingkungan yang menggunakan listrik sebagai daya pendorongnya.

"Ini dalam rangka upaya pemerintah mengambil lompatan kendaraan ramah lingkungan menjadi kebutuhan. Salah satu jenis kendaraan yang ramah lingkungan dan energi adalah ART. Berpotensi diterapkan di Indonesia, kita sebut trem autonomous," ujar BKS dalam webinar bertajuk Indentifikasi Penyelengaraan Autonomous Rail Rapid Transit di Indonesia, Selasa (27/4).

Baca juga : Masyarakat Kota dan Kesakitan Sosial

BKS menuturkan, ART merupakan gabungan antara bus dan kereta LRT. ART memiliki bentuk seperti kereta LRT, namun sistem operasional tanpa rel seperti bus memiliki jalur tersendiri.

ART mirip seperti trem namun menggunakan roda karet dan digerakkan dengan tenaga listrik. ART melaju di jalan raya dengan jalur bertanda khusus. Adapun negara-negara yang sudah menggunakan transportasi ART ini di antaranya, China, Australia, hingga Jerman.

"Trem autonomous merupakan moda berbentuk LRT tapi nggak beroperasi menggunakan rel. Tapi pakai ban yang dipandu oleh lintasan," tuturnya.

Baca juga : Kiprah Kartini KAI, Semangat Majukan Kereta Api Indonesia

Namun, eks Dirut Angkasa Pura ll ini menambahkan, penggunaan transportasi tersebut masih dalam kajian terkait regulasi hingga persiapan infrastruktur pendukung operasional.

"Tataran pelaksanaan didukung kesiapan regulasi dan aturan seperti elektrifikasi. Kemudian sistem operasi secara teknis. Pembiayaan manajemen resiko serta hal teknis lain peta jalan serta penyediaan infrastruktur mengisi daya listrik. Harus diharmonisasi lintas kementerian," jelasnya.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Perhubungan Umar Aris menambahkan, ada tiga daerah yang akan dijadikan pilot project dalam penggunaan transportasi ART ini.

Baca juga : KY dan PP Muhammadiyah Kerja Sama Wujudkan Peradilan Bersih

"Ada tiga kota yang dijadikan pilot project, Yogyakarta, Surabaya, dan Denpasar. Tidak mustahil juga kita gunakan di Ibu kota negara baru," ucapnya.

Sementara itu, Direktur NCSTT Institut Teknologi Bandung (ITB) Sigit Puji Santosa mengatakan, dalam pelaksanannya nanti salah satu yang paling penting untuk mendukung operasional ART yakni badan pengelola.

Sigit menegaskan, badan pengelola harus dibentuk agar memudahkan dalam pengaturannya. "Di badan pengelola juga ada perlindungan teknologi karena sangat bergantung sistem jaringan di Indonesia," ujarnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.