Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kampayekan Pita Lila
Menko PMK Apresiasi Penanganan Stunting Di NTT
Selasa, 4 Mei 2021 17:19 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) masih menduduki peringkat stunting tertinggi se-Indonesia. Namun dalam kurun dua tahun terakhir, pemerintah daerah setempat telah berhasil membuktikan penurunan angka stunting yang signifikan dari 35,4 persen pada tahun 2018 menjadi 28,2 persen di 2020.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyebut keberhasilan penurunan angka stunting di NTT berkat kerja sama yang baik antar seluruh pemangku kepentingan. Mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta kelompok masyarakat.
Baca juga : Kementan Genjot Kontribusi Perkebunan Untuk Ekonomi Nasional
"Di NTT ini kerja sama penurunan angka stuntingnya sangat baik dari pemerintah daerah didukung oleh penggerak PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Pemerintah pusat hanya tinggal mendorong saja," ujar saat dialog dengan tim penggerak PKK di Kantor Lurah Lasiana, Kelapa Lima, Kota Kupang, NTT, seperti keterangan pers yang diterima RM.id, Selasa (4/5).
Muhadjir menekankan pentingnya peranan partisipasi dari kelompok masyarakat seperti tim penggerak PKK dalam menangani masalah stunting di daerah. Melalui ibu-ibu PKK, program intervensi dari pemerintah akan lebih mudah terimplementasi.
Baca juga : Menteri LHK Apresiasi Penyelamatan Orangutan Di Lampung Selatan
"Menurut laporan Ibu Penggerak PKK (Provinsi NTT), PKK-nya sangat agresif termasuk juga tenaga-tenaga di lapangan mulai dari PKH, tenaga gizinya, bidan juga bekerja dengan sangat agresif," ujar Muhadjir yang hadir bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Gusti Ayu Bintang Puspayoga.
Lebih lanjut, Muhadjir mengatakan nantinya pemerintah akan menyalurkan bantuan dari pusat khusus untuk penanganan stunting. Akan tetapi, menunggu dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) khusus stunting yang hampir selesai. Yang akan jadi ujung tombak penanganan stunting adalah BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional).
Baca juga : Kejagung Sita Proyek Properti Tersangka Asabri Di Kendari
Sementara, istri Gubernur NTT yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi NTT Julie Sutrisno Laiskodat menjelaskan bahwa tim penggerak PKK memiliki kepanjangan tangan sampai ke desa-desa. Dengan demikian, keterlibatan PKK dalam penanganan stunting sangat strategis.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya