Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Tito Harap Smart Kampung Di Desa Sukojati Banyuwangi Direplikasi Daerah Lain

Jumat, 4 Juni 2021 17:36 WIB
Mendagri Tito Karnavian (kiri) saat meninjau Desa Sukojati di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Jumat (4/6). (Foto: Kemendagri)
Mendagri Tito Karnavian (kiri) saat meninjau Desa Sukojati di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Jumat (4/6). (Foto: Kemendagri)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian meninjau Desa Sukojati di Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jawa Timur, Jumat (4/6).

Dalam kunjungannya ke desa yang telah dinyatakan bertranformasi sebagai Smart Kampung itu, Tito menyatakan kekagumannya atas inovasi yang dijalankan di desa tersebut.

Menurutnya, hal itu menjadi bukti salah satu keberhasilan dana desa di era pemerintahan Presiden Joko Widodo. “Saya jujur melihat Smart Kampung ini selain masalah desain dari lingkungan kantor kepala desa-nya. Menurut saya ukurannya untuk tingkat desa ini sangat bagus, ini lebih luar biasa pendapat saya, artinya dana desa yang dituju oleh Bapak Presiden itu tidak sia-sia, Rp.72 trilliun, paling tidak di sini kita melihat contoh yang baik,” ujar Tito.

Baca juga : KT&G Indonesia Gelar Kompetisi Desain Bagi Profesional dan Pelajar

Tak berhenti di situ, kekaguman Tito juga tertuju pada sistem yang dibangun di Desa Sukojati yang mendukung pelayanan publik semakin mudah karena memotong sejumlah birokrasi. Di sistem yang sama, masyarakat tak hanya diberikan kemudahan untuk mengurus data kependudukannya, tapi juga mengurus 22 urusan yang berbeda.

“Kita lihat tadi sistemnya, kaget saya. Saya tahu di Kemendagri ada Anjungan Dukcapil Mandiri, khusus untuk masalah kedukcapilan. Tapi tadi saya melihat lebih kompleks lagi, karena bukan hanya masalah kependudukan catatan sipil tetapi juga ada IMB, ada sekitar 22 lebih, sehingga orang cepat untuk memberikan layanan publik, cepat sekali, dengan memotong banyak birokrasi,” ujarnya.

Sistem yang diawasi oleh petugas itu kembali menuai pujian dari Tito. Ia mengaku perlu belajar dari sistem yang dibangun di desa tersebut karena memberikan kemudahan pelayanan dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan sumber daya manusia (SDM) sekaligus.

Baca juga : Demokrat Klaim Lebih Cair Bangun Koalisi Parpol

“Yang lebih menarik di sini adalah SDM-nya, membuat SDM bisa mengawasi sistem itu berat, karena membutuhkan latihan, kemauan, ini contoh yang saya lihat. Camat, kepala desanya beliau bisa, tanda tangan elektronik. Jujur, saya harus belajar dengan Pak Kepala Desa, ini bisa menjadi model,” ujar Tito.

Tito juga memberikan apresiasinya pada sistem yang dibangun dan inovasi yang dilakukan di Kabupaten Banyuwangi secara keseluruhan. Dari mulai bandar udara sebagai pintu kedatangan para wisatawan yang terlihat apik, hingga tata kelola lingkungan yang masih terjaga.

Ia berharap, inovasi ini dapat direplikasi di daerah lainnya. “Saya ingin belajar dari Banyuwangi, dan itu direplikasi di daerah lain, kita juga bisa mengambil pelajaran dari yang lain, untuk ditiru,” pungkas Tito. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.