Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Kesal Anggaran Rp 182 Triliun Ngendap Di Bank
Jokowi Ngomelin Kepala Daerah: Cepet Belanjain!
Rabu, 5 Mei 2021 05:43 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi kembali mengingatkan Pemerintah Daerah (Pemda) secepatnya membelanjakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Jangan sampai dana itu terlalu lama mengendap di bank. Sebab, ini menyangkut hajat hidup orang banyak. Jokowi pun ngomelin para kepala daerah yang mengendapkan anggaran di bank.
Total dana yang mengendap di bank nilainya fantastis, Rp 182,33 triliun.
“Hati-hati, Rp 182 triliun uang yang sangat gede sekali. Ini kalau segera dibelanjakan, uang yang berputar di masyarakat akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang tidak kecil,” kata Jokowi saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, kemarin.
Baca juga : Selalu Pakai Masker, Jokowi Ingatkan Warga Jangan Sepelekan Covid-19
Menurut Jokowi, dana itu harusnya segera dibelanjakan untuk memperbesar sisi permintaan dan sisi konsumsi.
Eks Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, belanja menjadi faktor terpenting karena dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peredaran uang dalam jumlah besar di daerah.
Karena itu, dia meminta Pemda bersama-sama pemerintah pusat meningkatkan belanja modal agar ekonomi dapat bergerak.
Baca juga : Lapangan Kerja Terwujud, Mendagri Imbau Pemerintah Daerah Permudah Izin Berusaha
Dibandingkan posisi Februari 2021 yang sebesar Rp 163,95 triliun, pada Maret jumlah dana yang disimpan Pemda naik 11,22 persen.
Jokowi sangat menyayangkan transfer dari pusat ke daerah tidak dibelanjakan, melainkan ditaruh di bank. Ini yang mengerem laju pertumbuhan ekonomi.
“Hati-hati pada akhir Maret, saya melihat di perbankan daerah ada Rp 182 triliun. Tidak semakin turun malah semakin naik. Naik 11,2 persen. Artinya, tidak segera dibelanjakan,” ketus Jokowi.
Jokowi pun telah menginstruksikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk mengingatkan seluruh kepala daerah agar secepatnya membelanjakan APBD.
“Bagaimana pertumbuhan ekonomi daerah mau naik kalau uangnya disimpan di bank,” sentil Jokowi, mengomel.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan, belanja yang minim membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia periode kuartal I-2021 masih akan terkontraksi di kisaran minus 0,9 perssen hingga minus 0,6 persen.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya