Dark/Light Mode

Didukung World Bank, Carbon Neutral Hutan RI Makin Jos

Sabtu, 26 Juni 2021 23:32 WIB
Menteri LHK, Siti Nurbaya melakukan pertemuan virtual dengan Victoria Kwakwa, World Bank Vice President for East Asia and Pacific dan One Kahkonen, Country Director for Indonesia and Timor Leste pada Kamis (24/06).
Menteri LHK, Siti Nurbaya melakukan pertemuan virtual dengan Victoria Kwakwa, World Bank Vice President for East Asia and Pacific dan One Kahkonen, Country Director for Indonesia and Timor Leste pada Kamis (24/06).

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Indonesia berupaya keras mencapai target penurunan emisi melalui perdagangan karbon. Hal itu dikatakan  Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya saat melakukan pertemuan virtual dengan Victoria Kwakwa, World Bank Vice President for East Asia and Pacific dan One Kahkonen, Country Director for Indonesia and Timor Leste pada Kamis (24/06). 

Pertemuan itu membahas tiga agenda pokok t, yakni soal karbon, program mangrove dan dukungan untuk implementasi pelaksanaan Undang-Undang No.11 Tahun 2021 Tentang Cipta Kerja (UUC iptaker ) bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Kelengkapan operasional, supervisi standard lingkungan, pengawasan dan law enforcement harus diperhatikan. 

Dikatakan Siti, isu-isu tersebut merupakan isu yang sangat relevan sebagai bagian dari langkah korektif yang terus berlangsung selama kepemimpinannya. 

Siti mengungkapkan, saat ini  Indonesia telah memiliki UU Ciptaker yang merupakan gabungan dari Omnibuslaw yang menyelaraskan banyak undang-undang menjadi satu. 

Dengan UU Ciptaker, Ia menyebut kerangka peraturan tentang lingkungan sekarang menjadi lebih komprehensif, solid dan ramah investasi tanpa menghilangkan perlindungan dan keberlanjutan lingkungan. 

Baca juga : Bank Mandiri Gelontorkan Dana Talangan Rp 200 M

Dengan disahkannya Undang Undang nomor 11 tahun 2020 tersebut, peraturan turunannya di bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah selesai, yaitu PP terkait KLHK dan 7 Peraturan Menteri LHK yang menggantikan sebanyak 88 Permenhut, Permenlh dan Permenlhk. 

“Semua ini dilakukan untuk membentuk tata cara kerja baru yang lebih sederhana secara prosedur dan sedapat mungkin menghilangkan hambatan kerja birokrasi,” ujarnya. 

Ia juga menjelaskan, hal ini sebagai upaya mengatasi berbagai kebuntuan dalam penyelesaian masalah-masalah terkait hutan yang sudah sangat lama, belasan hingga puluhan tahun. 

Oleh karenanya, Menteri dari :Partai NasDem ini  menyatakan  welcome atas kemungkinan dukungan World Bank pada pekerjaan-pekerjaan yang sangat penting dan pekerjaan besar tersebut . 

Menanggapi hal tersebut, Victoria Kwakwa menyatakan, bahwa isu-isu yang disebutkan oleh Menteri Siti merupakan hal penting yang menjadi perhatian World Bank dan bisa  mendapatkan dukungan World Bank, seperti isu ekonomi karbon yang akan sangat membantu upaya Indonesia dalam mencapai target penurunan emisi melalui salah satunya berupa perdagangan karbon. 

Baca juga : Penanganan Lingkungan Di Banyuwangi Makin Jos

World Bank, kata dia, sangat mendukung negara-negara yang punya ambisi tinggi dalam mengendalikan perubahan iklim dan pembangunan yang berkelanjutan. 

"Kami sangat mendukung penuh upaya ini, mari kita menuju langkah selanjutnya, kami punya pengalaman dalam mendukung China dalam isu perdagangan karbon," ujar Victoria. 

Victoria menyebut Indonesia merupakan negara penting dan salah satu kekuatan ekonomi dunia, sehingga jika Indonesia mengalami progres baik atas isu pengendalian perubahan iklim, maka akan berpengaruh besar untuk negara sekitarnya di Asia bahkan juga secara global. 

Perdagangan karbon diupayakan untuk memenuhi komitmen Indonesia kepada masyarakat internasional sesuai dengan target NDC. 

Selanjutnya, Menteri Siti menjelaskan, bahwa Indonesia mengalami perubahan kebijakan yang fundamental dengan disahkannya UU Ciptaker 

Baca juga : Dukung Erick, Komisi VI Dorong Bank Digital Andalan Plat Merah

UU Ciptaker mengembangkan prosedur birokrasi yang sistematis dan lebih sederhana namun efektif, sehingga membuat kegiatan-kegiatan pembangunan untuk kepentingan publik, seperti agenda dan proyek strategis nasional, dan bisnis untuk ekonomi dapat bergerak maju tanpa kendala birokrasi dan prosedural. 

Mendengar hal tersebut, Victoria sangat senang dan berharap Indonesia semakin maju. World Bank sangat siap mendukung program-program pembangunan di Indonesia melalui bantuan pendanaan untuk memperkuat kapasitas, dampingan teknis para ahli untuk implementasi melalui kerangka acuan yang sistematis.  [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.