Antisipasi Lonjakan, Rusun ASN Di Semarang Dijadikan Tempat Isolasi

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), bersama Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana  (BNPB) bergerak cepat untuk mempersiapkan Rumah Susun (Rusun), ASN di Semarang, menjadi tempat isolasi pasien Covid-19. 

Rusun ini disiapkan guna mengantisipasi lonjakan masyarakat yang terpapar virus Covid-19 yang setiap hari penularannya semakin tinggi.

Saat ini, jumlah kematian akibat Corona di Jateng selama lima hari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat melonjak 98,2 persen. Nyaris dua kali lipat dari jumlah kematian di lima hari sebelum PPKM Darurat.

Baca juga : Sebelum Tertangkap, Wajah Tampak Lelah

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat,  Basuki Hadimuljono menyampaikan, saat ini jumlah masyarakat yang terpapar Covid-19 tidak sebanding dengan ketersediaan tempat isolasi di fasilitas kesehatan. 

Untuk itu, Kementerian PUPR memanfaatkan Rusun ASN di Semarang untuk menjadi tempat isolasi.

“Kami akan memanfaatkan Rusun ASN di Semarang, Jawa Tengah sebagai tempat isolasi,” ujar Basuki di Jakarta, Sabtu (10/7).

Baca juga : Arahin.id Janjikan Ekspor Impor Barang Lebih Mudah Dan Cepat

Saat ini, imbuh Basuki, Pemerintah terus berupaya membantu masyarakat serta para pegawai Kementerian PUPR yang terpapar Covid-19 agar bisa lekas sehat kembali. 

Untuk pemanfaatan Rusun ASN tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan sejumlah fasilitas kesehatan, Pemerintah Daerah dan BNPB setempat sehingga penanganan pasien bisa berjalan dengan baik.

“Kami juga meminta agar pegawai Kementerian PUPR untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan dan mematuhi kebijakan PPKM Darurat,” terangnya.

Baca juga : i3L Antisipasi Tantangan Pandemi Dengan Teknologi

Sebagai informasi,  Rusun ASN yang akan dijadikan tempat isolasi di Provinsi Jawa Tengah adalah Rusun ASN BBWS Pemali Juwana yang berada di Kecamatan banyumanik, Kota Semarang. Rusun tersebut, dibangun oleh Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR sebanyak satu tower dengan ketinggian delapan lantai.

“Hunian vertikal tersebut memiliki kapasitas hunian sebanyak 95 unit tipe 45. Saat ini tengah disiapkan fasilitas pendukung untuk ruang isolasi sehingga dapat dimanfaatkan untuk menampung pasien Covid-19,” katanya. [MFA]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.