Dark/Light Mode

Atasi Lonjakan Covid-19, Puskesmas Di Pekalongan Disulap Jadi RS Darurat

Rabu, 23 Juni 2021 16:42 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek rumah sakit darurat Covid-19 Wonokerto 2, Rabu (23/6). (foto: Istimewa)
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengecek rumah sakit darurat Covid-19 Wonokerto 2, Rabu (23/6). (foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah cerdas Pemerintah Kabupaten Pekalongan dalam penanganan Covid-19. 

Salah satunya, mengubah  Puskesmas menjadi rumah sakit darurat untuk menampung pasien-pasien Covid-19.

Puskesmas yang dijadikan rumah sakit darurat adalah Puskesmas Wonokerto 2. Di tempat itu, saat ini ada 21 pasien Covid-19 yang dirawat.

“Ini cara bagus ya. Dulu Puskesmas kemudian ditingkatkan jadi rumah sakit darurat Covid-19. Pak Bupati turun langsung, ada dokternya, ada tim kesehatannya, dan sekarang dipakai untuk merawat pasien. Tempatnya jauh dari permukiman, gedungnya juga bagus. Maka saya sengaja ke sini agar daerah lain terinspirasi,” kata Ganjar saat mengecek rumah sakit darurat Covid-19 Wonokerto 2, dikutip Jatengprov.go.id Rabu (23/6).

Baca juga : Duh 36 Pegawai Kena Covid, KPK Batasi Kegiatan Di Kedeputian Penindakan Dan Eksekusi

Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan, peningkatan Puskesmas jadi rumah sakit darurat Covid-19, adalah solusi untuk mengatasi lonjakan pasien di rumah sakit, seperti saat ini. 

Di mana, ketika rumah sakit kewalahan menampung pasien, maka optimalisasi Puskesmas bisa dilakukan.

“Kalau rumah sakit kewalahan, sebenarnya Puskesmas yang bagus seperti ini dan ada rawat inapnya bisa dipakai. Ini kan fasilitas kesehatan yang paling dekat dengan rakyat, maka levelnya yang sentuhan pertama. Maka saya minta ini bisa dimanfaatkan, agar rumah sakit lebih leluasa,” jelas gubernur.

Memang lanjut dia, peningkatan Puskesmas jadi rumah sakit darurat Covid-19 harus disiapkan dengan matang. Sarana prasarana,  seperti SDM tenaga kesehatan, obat-obatan dan lainnya, harus disiapkan.

Baca juga : Masyarakat Jangan Bandel, Tahan Diri Dan Kooperatif

“Kalau itu bisa, maka ini cara yang sangat bagus. Memang masyarakat kita seringkali ora marem (tidak puas), kalau sakit tidak langsung periksa ke rumah sakit. Makanya, komunikasi dan edukasi harus terus dibangun,” pintahnya.

Sementara itu, Bupati Pekalongan, Asip Kholbihi mengatakan, rumah sakit darurat Puskesmas Wonokerto memiliki 43 tempat tidur. Saat ini, ada 21 pasien yang dirawat di tempat itu.

“Rumah sakit darurat ini menjadi salah satu penyangga utama kami dalam penanganan Covid-19 selain Rumah Sakit Kraton dan Kajen. Sudah lama kami fungsikan jadi rumah sakit darurat dan semua penanganannya menggunakan standar rumah sakit,” katanya.

Asip menerangkan, pihaknya sudah menyiapkan antisipasi jika terjadi lonjakan kasus. Ada 10 Puskesmas yang telah disiapkan sebagai rumah sakit darurat.

Baca juga : Covid-19 Ngamuk, Asrama Haji Siap Jadi Tempat Isoman

“Kalau nanti terjadi outbreak, kami sudah siapkan 10 Puskesmas yang punya layanan rawat inap. Kapasitasnya cukup besar, lebih dari 100 tempat tidur,” ucapnya. [MFA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.