Dark/Light Mode

Tambah Kapasitas Bed Pasien Covid, BGS Sulap IGD Di RS Jadi Tempat Isolasi

Jumat, 25 Juni 2021 15:53 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (Foto: Youtube Sekretariat Presiden)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengubah ruang instalasi gawat darurat (IGD) di rumah sakit DKI Jakarta menjadi ruang isolasi pasien Covid-19. Hal itu dilakukan demi menambah kapasitas tempat tidur.

"Dengan demikian, perawatan yang normal (bagi pasien Covid-19) bisa dilakukan di sana untuk menampung pasien-pasien yang sudah masuk rumah sakit," tutur Budi dalam konferensi pers virtual, Jumat (25/6).

Sementara itu, layanan IGD akan dipindahkan ke tenda yang didirikan di halaman rumah sakit. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), ucap Budi, akan membantu menyediakan tenda-tenda tersebut.

"Supaya yang ingin dicek, masuknya ke sana (tenda-tenda), tidak masuk ke ruangan IGD, karena ini akan dipakai sebagai tambahan tempat tidur," imbuh mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini.

Baca juga : Warga Rusun Nagrak Rela Hunian Jadi Tempat isolasi

Selain mengubah fungsi IGD di rumah sakit, Budi juga memutuskan untuk mengonversi tiga rumah sakit besar di bawah naungan Kemenkes menjadi rumah sakit yang 100 persen menangani Covid-19.

Ketiga rumah sakit itu adalah adalah Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati, Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, dan Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan.

Konversi ini dilakukan agar rumah sakit yang tengah menghadapi krisis angka keterisian tempat tidur (Bed Occupancy Rate/BOR) akibat lonjakan kasus Covid-19, tidak sampai kolaps.

"Jadi ada ratusan tempat tidur lengkap dengan peralatan, lengkap dengan dokter-dokter berpengalaman, lengkap dengan perawat yang berpengalaman untuk bisa menangani pasien di DKI Jakarta," beber Budi.

Baca juga : Covid-19 Ngamuk, Asrama Haji Siap Jadi Tempat Isoman

Mantan Direktur PT Inalum (Persero) ini berharap, minggu ini konversi tersebut bisa selesai sehingga bisa menambah kapasitas untuk menangani warga Ibu Kota.

Upaya lain yang ditempuh Kemenkes adalah menambah tempat-tempat isolasi. Saat ini pemerintah telah menyiapkan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Nagrak di Cilincing dan Rusunawa Pasar Rumput di Setiabudi sebagai fasilitas pendukung untuk menampung pasien.

Budi mengungkapkan, tempat isolasi pendukung itu disiapkan karena Wisma Atlet sudah mulai kewalahan menampung pasien Covid-19, meski kapasitasnya sudah dinaikkan, dari semula 5.994 menjadi 7.000.

Pasien tanpa gejala dan pasien gejala ringan nantinya akan dipindahkan ke rusun Nagrak dan Pasar Rumput. Dengan demikian Wisma Atlet bisa di-upgrade untuk menangani pasien yang kondisinya sudah "menengah". Sementara kondisi yang berat tetap diarahkan ke rumah sakit.

Baca juga : Positif Covid, Sekda Jabar Jalani Isolasi Mandiri

"Di Nagrak itu terdapat empat tower, kita bisa isi sampai 4.000 bed, bertahap 2.000 dulu. Sedangkan di Pasar Rumput kita akan menambah kapasitas isolasi sekitar 3.000 bed. Jadi ada 7.000 tempat tidur isolasi tambahan atau dua kali lipat lebih banyak dari sebelumnya yang ada di Wisma Atlet," tandas Budi. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.