Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Turunkan Angka Kematian, Pemerintah Siapkan 49 Ribu Bed Isolasi Terpusat Di Jawa Bali

Senin, 2 Agustus 2021 20:35 WIB
Menko Marves/Komandan PPKM Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan virtua; soal Evaluasi dan Penerapan PPKM, Senin (2/8). (Foto: YouTube)
Menko Marves/Komandan PPKM Jawa Bali, Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan virtua; soal Evaluasi dan Penerapan PPKM, Senin (2/8). (Foto: YouTube)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Kemaritiman/Investasi sekaligus Komandan PPKM Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, situasi Covid-19 di Jawa Bali sudah mulai membaik.

Kasus harian Covid-19 kini sudah turun 50 persen, dibanding periode puncak pada 15 Juli, yang melaporkan 56.757 kasus baru.

"Ini memberikan harapan yang bagus. Tapi, kita tetap harus berhati-hati dalam menghadapi ancaman varian Delta," kata Luhut dalam konferensi pers terkait Evaluasi dan Penerapan PPKM, Senin (2/8).

Baca juga : Menaker Siap Bantu Bukakan Rekening

Di masa perpanjangan PPKM 3-9 Agustus 2021, pemerintah menetapkan 12 kabupaten/kota masuk dalam kategori PPKM Level 3, 1 kabupaten masuk Level 2, dan beberapa kabupaten/kota yang kembali ke Level 4.

Detil informasi terkait wilayah mana saja yang masuk dalam kategori PPKM tersebut, akan disampaikan pemerintah lewat Instruksi Menteri Dalam Negeri, yang akan terbit dalam waktu dekat

"Beberapa wilayah kembali ke Level 4 bukan karena peningkatan kasus. Tetapi, lebih pada bertambahnya kasus kematian. Ada beberapa daerah yang membutuhkan perhatian khusus, karena tingginya jumlah kasus konfirmasi, positivity rate dan kematian. Seperti Bali, Malang Raya, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Solo Raya," jelas Luhut.

Baca juga : 5 Manajer Investasi Terlibat Kasus Jiwasraya Dan Asabri

Soal tingginya angka kematian Covid-19, Luhut menyebut, hal itu terjadi karena masih banyaknya pasien Covid-19 yang menjalankan isolasi mandiri (isoman) di rumah. Mereka telat mendapat perawatan di rumah sakit. Padahal, saturasi oksigennya sudah di bawah angka 90.

Luhut memaparkan, untuk mengatasi lonjakan kasus kematian, pemerintah telah melakukan sejumlah intervensi.

Antara lain, dengan membentuk task force yang bertugas menjemput warga yang isoman, untuk dibawa ke tempat isolasi terpusat, penambahan jumlah fasilitas isolasi terpadu, dan melibatkan TNI/Polri/Pemda dalam memasifkan 3T (testing, tracing, dan treatment). Serta memanfaatkan dana desa 8 persen untuk memenuhi kebutuhan deteksi dini, demi mencegah kematian warga yang menjalani isoman. 

Baca juga : Jangan Takut Kehabisan Ya, Pemerintah Sukses Amankan 440 Juta Vaksin

"Saat ini, pemenuhan kebutuhan oksigen dan obat sudah semakin baik. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Kemenko Perekonomian, yang menangani Covid-19 di luar Jawa Bali, yang sekarang ini kelihatan naik. Kita bersama-sama mengatasi kebutuhan oksigen," kata Luhut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.