Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kemiskinan Mulai Turun

Sertifikasi Lahan Kerek Ekonomi Desa dan Transmigran

Kamis, 18 April 2019 11:34 WIB
Menteri PDTT Eko Putro Sandjojo. (Foto: istimewa)
Menteri PDTT Eko Putro Sandjojo. (Foto: istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program sertifikasi yang menjadi bagian dari reforma agraria diharapkan dapat membantu mempercepat pengurangan angka kemiskinan. Program sertifikasi lahan ini telah membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi perdesaan dan kawasan transmigrasi.

“Banyak transmigran yang sudah puluhan tahun menjadi transmigran tidak mendapatkan sertipikat, sekarang bisa dapat sertipikat,” kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo, saat penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Kemendes PDTT dengan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) tentang reforma agraria di Jakarta.

Baca juga : Presiden Jokowi dan Raja Salman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Ekonomi

Eko mengatakan, sertipikat lahan yang diberikan tersebut banyak dimanfaatkan masyarakat untuk meminjam uang di bank. Uang tersebut kemudian digunakan untuk per- modalan usaha. “Masyarakat di desa terpencil sekarang bisa menggunakan sertifikat mereka untuk membuka usaha atau membangun desanya masing-masing,” ujarnya.

Ia mengatakan, angka kemiskinan di desa mengalami penurunan cukup signifikan, yakni dari 1,82 juta menjadi 1,2 juta jiwa penurunan kemiskinan di Indonesia. Tapi, data itu berbanding jauh dengan penurunan kemiskinan di perkotaan yang mencapai 580 ribu jiwa.

Baca juga : Kasih Bantuan Ke Santri, Jangan Kasih Hoaks

Eko meyakini, reforma agraria akan membantu mempercepat penurunan angka kemiskinan tersebut “Pendapatan masyarakat desa mengalami peningkatan dari Rp 572 ribu per kapita pada tahun 2013 menjadi Rp 804 ribu per kapita pada tahun 2018. Diharapkan sertifikasi ini bisa terus meningkatkan pendapatan masyarakat di desa,” jelas politisi PKB ini.

Eko menjelaskan, keberhasilan tersebut bukanlah kerja dari satu kementerian atau lembaga negara saja, melainkan kerja sama dan koordinasi antara ke- menterian dan lembaga negara “Kerja ini bukan hanya dari Kemendes PDTat saja, tapi juga hasil dari kerja keras Kementerian ATR/BPN, kemente- rian/lembaga lain dan swasta,” ujarnya.

Baca juga : Amerika Hanya Bisa Geram

Sementara, Menteri ATR/ BPN Sofyan Djalil menceritakan pengalamannya saat memberikan sertipikat kepada keluarga transmigran di Aceh, yang sudah puluhan tahun belum memiliki sertipikat.

“Saya pernah membagikan sertifikat di Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Salah satu perwakilannya dari transmigran mengambil sertipikat itu cucunya, karena kakeknya yang dulu transmigran sudah meninggal, dan ayahnya juga sudah men- inggal. Karena selama ini tidak pernah mendapatkan perhatian berupa pemberian sertipikat dari pemerintah,” ungkapnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.