Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

HSBC Ramal Ekonomi Indonesia Bakal Melesat

Minggu, 5 Mei 2019 06:23 WIB
CEO dan Co-Founder Tokopedia William Tanuwidjaja (kedua kiri), Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani (kedua kanan), dan Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri saat acara HSBC Indonesia Economic Update di Jakarta. (Foto: HSBC Indonesia)
CEO dan Co-Founder Tokopedia William Tanuwidjaja (kedua kiri), Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P. Roeslani (kedua kanan), dan Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri saat acara HSBC Indonesia Economic Update di Jakarta. (Foto: HSBC Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perekonomian global, termasuk Indonesia, masih menghadapi ketidakpastian. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China masih menjadi ancaman. Namun, PT Bank HSBC Indonesia meramal ekonomi Indonesia bakal melesat.

Presiden Direktur PT Bank HSBC Indonesia Sumit Dutta mengatakan, perekonomian Indonesia cukup baik, stabil dan kondusif. Selama setahun terakhir, perekonomi Indonesia mampu tumbuh sekitar 5,17 persen berkat kebijakan fiskal yang sangat hati-hati. Tingkat inflasi rendah di bawah 4 persen dalam empat tahun terakhir.

Menurut dia, Indonesia juga masih berada di radar investasi dunia. Hal ini dibuktikan dengan peringkat utang yang meningkat ke level investment grade selama dua tahun terakhir. Peringkat itu diberikan tiga lembaga pemeringkat global, yakni Standard & Poor’s (S&P), Fitch, dan Moody’s. Ini merupakan yang pertama kalinya sejak Indonesia mengalami krisis keuangan pada 1997-1998.

Baca juga : Belanja Online Bakal Meroket

“HSBC melihat Indonesia sebagai pasar yang strategis dan penting. Ke depan, Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan dunia,” ujarnya di Jakarta, baru-baru ini.

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah berusaha meningkatkan lagi pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca pemilihan umum 17 April, yakni sekitar 5,3 - 5,6 persen pada tahun ini dan 2020. Namun, untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi Indonesia juga membutuhkan investasi yang tinggi. Kebutuhan investasi pada 2019 sekitar Rp 5.276 triliun dan 2020 sekitar Rp 5.803-Rp 5.823 triliun.

“Ini antara lain akan dipenuhi dari sektor perbankan yang diharapkan tumbuh 13,5 sampai 15 persen dan pasar modal diperkirakan tumbuh sebesar 10 persen,” kata Darmin.

Baca juga : Luhut Yakin Indonesia Aman Dari Jebakan Utang Belt and Road

Sementara itu, penanaman modal asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) diharapkan meningkat menjadi Rp 427- Rp 429 triliun. Hal ini, kata Darmin, antara lain didukung oleh kebijakan insentif fiskal dan relaksasi Daftar Negatif Investasi, dengan tetap menjaga ketahanan usaha dalam negeri.

Darmin menambahkan, pemerintah juga terus menyiapkan sejumlah kebijakan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur dan menciptakan iklim investasi yang kondunsif bagi dunia usaha. “Pemerintah menyadari perlu dilakukan reform dalam Terms of References perizinan usaha, belum sempurna benar tapi perubahan besar sudah terjadi, dengan kita ciptakan Online Single Submission,” kata Darmin.

Selain itu, pemerintah juga akan mulai fokus terhadap pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui program-program vokasi.

Baca juga : Telkom Dukung Indonesia Pimpin Industri Halal Global

Menteri Keuangan 2013-2014, Chatib Basri mengatakan, saat ini tidak mudah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 5 persen karena kondisi perekonomian global. Tapi untuk meningkatan pendapatan per kapita, pertumbuhan harus di atas 5 persen. Caranya, lewat saving, foreign direct investment, dan economic reform. “Tidak cukup hanya lewat kebijakan fiskal dan moneter saja,” ujar Chatib. [IMA]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.