Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

GBN Ke-6, Momentum Bangkitkan Cinta Buah Nusantara

Senin, 9 Agustus 2021 14:46 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (Foto: Dok. Kemenko Perekonomian)

RM.id  Rakyat Merdeka - Perekonomian Indonesia pada triwulan II-2021 mencatatkan pertumbuhan sebesar 7,07 persen (yoy), yang merupakan rekor pertumbuhan triwulanan tertinggi bahkan sejak krisis keuangan global menghantam dunia pada 2008. Hal ini menjadi pijakan penting bagi pemulihan ekonomi di tengah tekanan dan tantangan pandemi Covid-19. Pemerintah pun terus berupaya dalam pemulihan ekonomi dengan menangani sisi kesehatan dan perekonomian secara bersamaan. 

Penyelenggaraan Gelar Buah Nusantara (GBN) ke-6 tahun 2021 merupakan salah satu upaya dalam rangka mendorong peningkatan daya saing serta konsumsi buah nusantara yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan. GBN ke-6 diselenggarakan juga untuk memperingati Ulang Tahun Kemerdekaan ke-76 RI serta mendukung program Bangga Buatan Indonesia dengan melibatkan lebih banyak lapisan masyarakat, mulai dari petani selaku produsen buah, pelaku UMKM, eksportir buah, pelaku pasar, serta kementerian/lembaga terkait baik di pusat maupun di daerah yang berkolaborasi untuk melakukan gerakan bersama dalam rangka peningkatan konsumsi buah nusantara. 

Saat membuka acara GBN ke-6, Presiden Jokowi berpesan bahwa di masa pandemi, masyarakat harus menjaga stamina dan meningkatkan imunitas tubuh dengan lebih banyak mengonsumsi buah dan sayur agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit. 

Baca juga : KSP Moeldoko: Covid Itu Kayak Balon, Ditekan Di Sini, Muncul Di Sana

“Kita punya banyak buah-buahan khas Indonesia yang mudah diperoleh, terjangkau, dan mengandung banyak vitamin yang menyehatkan. Meskipun banyak, namun tingkat konsumsi buah di Indonesia masih rendah. Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih banyak mengonsumsi buah-buahan dan mencintai aneka buah nusantara yang melimpah dengan kandungan gizi yang tidak kalah dibandingkan buah impor. Dengan mengkonsumsi buah nusantara, kita tidak hanya menambah asupan gizi di masa pandemi, tetapi juga membantu petani-petani buah di negara kita agar semakin semangat, produktif dan sejahtera,” ajak Jokowi.

Kepala Negara menambahkan, dengan menggunakan cara-cara kekinian dengan memanfaatkan teknologi, edukasi untuk mengonsumsi buah buahan nusantara harus dilakukan secara berkelanjutan. Termasuk dalam muatan sistem pendidikan di sekolah-sekolah serta edukasi keluarga agar dapat menjangkau anak-anak dan generasi muda bisa mencintai buah. 

Pada kesempatan yang sama, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang memiliki potensi untuk didorong dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, ekonomi daerah, ekonomi nasional dan bahkan mampu meningkatkan devisa negara melalui ekspor. Pada 2020, ekspor hortikultura sebesar 645,48 juta dolar AS (setara Rp 6,8 triliun), yaitu meningkat sebesar 37,75 persen dibanding 2019. Peningkatan ekspor ini didominasi oleh komoditas buah-buahan, yang selama masa pandemi Covid-19 pada tahun 2020, nilai realisasi ekspor buah-buahan tercatat sebesar 389,9 juta dolar AS (setara Rp 4,1 triliun), meningkat 30,31 persen dibanding 2019 dengan lima negara tujuan utama yaitu China, Hongkong, Malaysia, Arab Saudi, dan Pakistan. 

Baca juga : BTN Ajak Masyarakat Jangan Tunda Beli Rumah

Dari sisi produksi buah, dari 2000 hingga 2020, rata-rata pertumbuhan produksi buah Indonesia per tahun meningkat rata-rata 6,06 persen. Ironisnya, peningkatan produksi ini tidak diikuti dengan peningkatan konsumsi masyarakat. Rata-rata konsumsi masyarakat untuk buah-buahan tahun 2020 sebesar 88,56 gram/kapita/hari, turun sebesar 1,4 persen dibanding 2019. Angka konsumsi hanya sebesar 59,04 persen dari batas minimal angka kecukupan gizi Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang merekomendasikan konsumsi buah sebesar 150 gram/kapita/hari. 

Rangkaian acara GBN ke-6 tahun 2021 ini diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan buah nusantara untuk berjaya di dalam negeri dan berdaya saing di luar negeri dengan harga yang kompetitif. “Saya juga berharap agar GBN ini menjadi ajang promosi dan sosialisasi secara luas di seluruh Indonesia dengan melibatkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sehingga mampu meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mencintai dan mengonsumsi buah nusantara sehingga ikut mendorong perekonomian daerah dan perekonomian nasional. Konsumsi buah nusantara untuk menjaga imunitas tubuh! Ayo makan buah!” ajak Airlangga. 

Pada GBN ke-6 tahun ini dilakukan beberapa kegiatan, yang terdiri dari pengiriman lebih dari 5.000 paket buah ke tenaga kesehatan di empat rumah sakit, kepada peserta vaksinasi di dua lokasi, webinar series, display buah di Istana Negara, dan bazar di lokasi strategis (kantor pemerintahan, bandara, stasiun, rest area). Lalu, promosi buah nusantara di berbagai marketplace, serta edukasi/kampanye gerakan konsumsi buah melalui berbagai media sosial. Turut hadir dalam pembukaan GBN ke-6 adalah para menteri Kabinet Indonesia Maju dan para gubernur, bupati dan wali kota. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.